
Persita
Tangerang mengawali kompetisi Indonesia Super League 2012/2013 dengan
jadwal yang cukup berat. Empat laga awal, Pendekar Cisadane harus
meladeni perlawanan empat tim asal Papua.
Sebagai tim yang baru promosi dengan status Runner-up Divisi Utama
2011/2012, Persita memang tidak memasang target muluk-muluk. Namun, apa
yang sudah dilakoni pada dua laga awal, jelas menyemburkan harapan dan
optimisme untuk bisa bersaing di kompetisi level tertinggi di Indonesia.
Pelatih Persita, Elly Idris menilai, raihan empat poin di dua laga
kandang pertama, sudah melebihi ekspektasi. Persiwa Wamena berhasil
dilibas 1-0 dan Persipura Jayapura ditahan imbang 1-1.
“Hasil bagus di kandang menjadi modal kita untuk menjalani tur Papua.
Paling tidak, Persita yang banyak diisi pemain muda, sudah tidak perlu
canggung dan takut lagi dengan nama besar lawan,” kata Elly Idris kepada
Ligaindonesia.co.id.
Kendati demikian, Elly pun nampaknya tetap harus berhitung cermat dan
realistis dalam menghitung segala peluang dalam kompetisi. Termasuk
diantaranya dalam menyiapkan skuad tim yang akan menjalani tur ke Papua
menghadapi Persidafon (31/1) dan Persiram (4/1).
Dengan alasan berhitung peluang laga kandang setelah tur Papua,
menjamu Barito Putera (10/2) dan Persiba balikpapan (13/2) di Stadion
Mashud Wisnu Saputra, Kuningan - Jawa Barat, Elly mengistirahatkan
beberapa pemain kuncinya.
“Hanya 15 pemain yang dibawa ke Papua Senin (28/1) ini. Pemain yang
tidak dibawa di antaranya Cristian Carrascao, Maman, dan Jafad Moradi.
Kami lebih memilih menjaga kebugaran pemain inti untuk laga kandang,”
ujar Elly.
Hanya saja, bukan berarti Persita tidak menyimpan harapan untuk
menang. Elly tetap menyiapkan taktik dan strategi yang jitu untuk bisa
melawan tuan rumah Persidafon dan Persiram.
“Saya harap bisa meraih minimal hasil imbang di Papua. Target kami
memang cuma dua poin, makanya kami lebih prioritaskan membawa pemain
yang naluri bertahannya bagus,” ujar Elly.
Dengan kondisi tersebut, tugas khusus akan dibebankan kepada Kim Dong
Chan dan Rishadi Fauzi yang diharapkan bisa mencari celah untuk
sewaktu-waktu melakukan serangan balik dan mencuri gol. (ISL)

