Tim Persik Kediri bertekad mengalahkan pesaing terberatnya, PSCS Cilacap, untuk tetap menempati posisi teratas Grup 1 pada pertandingan putaran kedua babak 12 besar Divisi Utama Liga Indonesia 2012--2013.

"Kami akan bermain hidup mati untuk bisa mengalahkan PSCS pada pertandingan 12 besar selanjutnya untuk tetap memimpin Grup 1," kata Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo, usai pertandingan Persik melawan Persisko Jambi dengan skor 1-0, di Stadion Pandan Arang Boyolali, Jateng, Sabtu petang.

Gol Persik Kediri saat mengalahkan Persisko, dicetak oleh pemain depannya, yakni Dimas Galih Gumilang, menit 49, setelah memanfaatkan umpan sepak pojok yang dilakukan kapten tim, Harianto.

Persik dengan kemenangan merebut tiga poin penuh melawan Persisko tersebut masih bercokol di posisi papan atas Grup 1 dengan nilai 12 poin sama dengan PSCS Cilacap. Hanya Persik lebih unggul dalam selesih golnya yakni 14 memasukan dan kemasukan lima, sedangkan PSCS (7--2). Posisi ketiga Perseta Tulungagung poin empat, dan disusul Persisko satu poin.

Aris Budi Sulistyo menjelaskan, timnya akan bermain ngotot untuk bisa mengalahkan PSCS tersebut, karena timnya harus lolos ke babak selanjutnya.

"Kami pertandingan melawan PSCS hidup mati. Harianto dan kawan kawan harus menampilkan terbaiknya untuh mengalahkan lawan, dan mengamankan timnya ke babak selanjutnya," kata Aris Budi.

Menurut dia, timnya saat mengahadapi Persisko terpaksa harus menurunkan pemain tengahnya Tamzil Sijaya, yang sebetulnya kondisinya belum fit karena cedera otot saat latihan.

Namun, Tamzil tanaganya sangat dibutuhkan untuk mengalirkan bola serangan dari belakang ke depan.

"Kami memaksakan Tamzil untuk bermain hanya sekitar 20 menit menjelang babak kedua berakhir saat timnya menang 1-0 atas Persisko," katanya.

Kendati demikian, timnya berharap Tamzil sudah dapat kembali fit saat timnya menghadapi pertandingan bergensi melawan PSCS Cilacap, yang rencananya di gelar di Stadion Manahan Solo, Jumat (30/8).

Menurut dia, timnya saat menghadapi Persisko di Boyolali, bermain tidak bisa maksimal terutama memasuki babak pertama, karena selain kondisi cuaca yang panas, juga kondisi lapangan di Stadion Pandan Arang Boyolali, tidak rata dan keras.

"Anak-anak tidak bisa bermain maksimal, karena lapangan keras dan tidak rata. Jika digelar di lapanga seperti Stadion Manahan, hasilnya bisa lain. Harianto bisa mencentak lebih dari satu gol," katanya.

Karena, timnya terutama memasuki babak kedua sudah bermain bagus dan lima peluang tercipta, tetapi hanya membuahkan satu gol.

Menurut dia, timnya yang menambah tiga poin setelah mengalahkan Persisko tersebut, diharapkan dapat memotivasi pemainnya untuk menampilkan permainan terbaiknya saat menghadapi PSCS tanggal 30 Agustus mendatang.  (Antara)