Persik Kediri tak akan main-main menghadapi laga semifinal Divisi Utama yang bakal digelar di Stadion Manahan Solo, 8 September mendatang. Salah satu upaya pelatih Aris Budi Sulistyo adalah menambah daya tahan tubuh Harianto dkk.
“Kami harus antisipasi kemungkinan anak-anak bertanding
hingga babak perpanjangan waktu. Karena kemungkinan itu sangat terbuka
lebar, bila dilihat dari calon lawan yang tampil di semifinal nanti,”
tutur Aris Budi.
Apalagi, lanjut mantan sayap kiri Persik dan Arema ini, kondisi
rumput Manahan saat ini relatih padat dan tebal. Sehingga faktor rumput
ini pula yang bisa menguras tenaga pemainnya.
“Saat menghadapi PSCS pekan lalu, anak-anak mengeluh rumput yang
terlalu tebal. Mobilitas mereka agak terganggu karena gerakan jadi
berat. Padahal, kata panpel setempat rumput itu baru dipotong. Saya tak
ingin lagi anak-anak kedodoran staminanya. Selain itu, cuaca panas juga
menguras fisik,” ujar Aris Budi.
Selain menambah porsi latihan hingga durasi lama, Aris juga
menyiapkan algojo terbaiknya untuk eksekusi penalti. Pasalnya, fase adu
tendangan penalti bisa dilakukan jika kedua tim bermain imbang di
semifinal.
“Segala kemungkinan saya akan antisipasi, termasuk adu penalti. Saya
telah memilih algojo dan kiper yang tepat untuk menghadang eksekusi
lawan," kata Aris Budi.
"Tapi saya instruksikan anak-anak agar bisa menang dalam permainan
normal sembilan puluh menit. Yang tak bisa dilupakan faktor mental juga
harus siap. Biasanya kalau mental pemain drop, penampilan mereka juga
terpengaruh,” ucap Aris Budi. (bolanews)