Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Jumat, 14 Maret 2014

Musim 2014 Divisi Utama Butuh 200 Wasit

By
Updated : Jumat, 14 Maret 2014 22.28.00
ilustrasi wasit ISL (ist)
Kompetisi Divisi Utama Musim 2014 akan diikuti 63 klub. Itu jumlah terbesar sepanjang sejarah kompetisi kasta kedua di Liga Indonesia. Pembengkakan  berpengaruh pada kebutuhan wasit.

Pada 2013, Komite Wasit PSSI menyediakan 40 wasit dan 60 asisten wasit untuk Divisi Utama. Jumlah itu terhitung cukup karena Divisi Utama hanya diikuti 38 klub dan totalnya menggelar 296 pertandingan.

“Itu seperti hukum sebab-akibat, sulit menyediakan jumlah yang sama. Waktunya terbatas dan tersebar ke seluruh pelosok tanah air. Divisi Utama 2014 butuh 100 wasit dan 100 asisten wasit,” jelas Jimmy Napitulupulu Anggota komite Wasit PSSI, Jumat (14/3).

Terkait kebutuhan wasit dan asisten wasit di Divisi Utama 2014, saat ini, Komite Wasit PSSI mengakui belum bisa menyediakannya. Tapi, mereka terus melakukan seleksi ulang agar kebutuhan itu bisa terpenuhi.

Pada Februari lalu telah dilakukan tes dan penyegaran untuk wasit dan asisten wasit Divisi Utama. Hasilnya, 41 wasit dan 44 asisten wasit dinyatakan lulus dan berhak untuk memimpin kompetisi Divisi Utama 2014.

Di Indonesia, wasit selalu mendapat kabar tidak sedap. Seorang wasit disebut-sebut sering terlibat kasus pengaturan skor. Namun hal itu dibantah oleh Jimmy.

“Gaji wasit Indonesia Super League (ISL) itu cukup besar, yakni Rp5 juta. Kalau hakim garis sebesar Rp3 juta. Sedangkan asistennya bisa sekitar Rp1,5 juta,” imbuh Jimmy.

“Kalau wasit Divisi Utama sebesar Rp3 juta, hakim garis Rp2,5 juta, asistennya Rp1 juta. Gaji itu dibayarkan setiap mereka selesai memimpin pertandingan,” Jimmy melanjutkan.

Jimmy menilai kalau maraknya isu wasit yang terlibat kasus pengaturan skor bukan karena faktor pembayaran. Ia menilai ada faktor lain yang menyebabkan wasit terlibat pengaturan skor.

“Bukan masalah pembayaran, tapi ada hal lain. Buktinya saja, seorang kapten hingga jenderal saja saling berlomba untuk menjadi wasit,” mantan wasit ISL itu mengakhiri.



Berita Terkait

Comment