Persid versus Metro FC (beritajatim) |
Tiga gol Persekam dicetak Andrianto pada menit 49 dan 78 dan Dedi Setyawan pada menit 68. Kekalahan ini membuat Persid berada di posisi juru kunci Grup 7 dengan nilai minus tiga.
Bermain di hadapan ribuan pendukungnya, Persid menerapkan pola ofensif. Pelatih Santoso Pribadi ingin memetik hasil absolut, setelah dua kali mengalami kekalahan di Sulawesi.
Santoso menurunkan tiga ujung tombak, Ibnu Suhadak, Singgih Nurcahyono, dan Rizal Dwi Fitriawan. Rizal ditugaskan beroperasi di sayap kanan untuk melepaskan umpan kepada Ibnu di tengah. Sementara Singgih mengeksploitasi sayap kiri dengan kecepatannya.
Sayang, skenario itu tak berjalan mulus. Rizal selalu gagal memberikan umpan sempurna kepada Ibnu. Tendangannya terlalu lemah sehingga bola bisa diintersep pemain-pemain belakang Persekam.
Barisan lini tengah Persid juga tak banyak membantu. Kesalahan mendasar seperti salah umpan atau kontrol bola lemah beberapa kali terjadi. Sementara pada babak pertama, pemain Persekam beberapa kali membahayakan gawang Persid yang dijaga Arbi Setyo Utomo melalui skema serangan balik.
Gol pertama Persekam sebenarnya sudah tercipta pada babak pertama. Persekam mendapat hadiah tendangan bebas, setelah sang ujung tombak Dedik Setyawan ditebas oleh pemain belakang Persid.
Bola hasil tendangan bebas dari M. Lihanul Irha Z disambar Dedik Setyawan. Gol. Namun, wasit Retu Slamet menganulir gol itu karena Dedi dinilai berdiri dalam posisi off-side.
Persid bukannya tanpa peluang. Singgih sempat meliuk-liuk di sisi kiri dan memberikan umpan kepada Ibnu. Pemain eks Persebaya itu menyambar bola dan bisa diselamatkan kiper Persekam, Rahanda M.
Babak kedua, pelatih Persekam Siswantoro agaknya sudah mulai melihat kelemahan barisan belakang Persid. Menit 49, Andrianto yang memiliki kecepatan berlari menusuk kotak penalti memanfaatkan kemelut di sana. Gol!
Ketinggalan satu gol, pemain Persid meningkatkan serangan dan meninggalkan lubang di daerah pertahanan. M. Rofik, Firjan Zaelani, Risky Koestiawan sering membantu serangan dan terlambat turun. Praktis hanya Nilo Ari Susanto yang menjaga garis pertahanan sendirian.
Kelemahan ini benar-benar dimanfaatkan Persekam melalui skema serangan balik. Menit 68, Andrianto berjasa atas terciptanya gol kedua yang dicetak Dedik Setyawan.
Andrianto kembali meliuk-liuk di sisi kiri pertahanan Persid dan mengecoh Nilo. Ia mengirim umpan ke tengah kepada Dedik, dan gol pun tercipta.
Santoso mencoba meningkatkan daya gedor Persid dengan memasukkan David Ervandi menggantikan Imam Hambali di lini tengah. Namun pemain Persekam justru berhasil mencetak gol ketiga melalui Andrianto pada menit 78.
Gol ketiga ini nyaris sama dengan gol kedua. Berawal dari kesalahan umpan pemain Persid di lini tengah, Andrianto membawa bola menusuk jantung pertahanan dan mengecoh Nilo. Tinggal berhadapan dengan kiper, ia menceploskan bola ke gawang.
Kekalahan ini membuat Persid mencetak rekor buruk di awal kompetisi. Tiga kali mengalami kekalahan, kini Persid mengemas nilai minus tiga, karena dihukum Komisi Disiplin PSSI menyusul kekalahan WO 0-3 dari Persbul Buol, 15 April 2014. (beritajatim)
Susunan pemain :
Persid Jember : Arbi Setyo Utomo (kiper), M. Rofik, Firjan Zaelani, Risky Koestiawan, Nilo Ari Susanto; Ferry Firmansyah, Emileo Prakoso, Imam Hambali; Ibnu Suhadak, Singgih Nurcahyono, Rizal Dwi Fitriawan
Persekam Metro FC : Rahanda M. (Kiper), Dicho Chorniawan, Gedhong Tangguh P., Yuanugrah; Nanda Bagus, M. Lihanul Irha Z, Mushal Jai T, Pendik Prima; Setyo Adi Prastowo, Andrianto, Dedik Setyawan.