Perseru Serui datang ke Bantul untuk menantang tuan rumah Persiba
dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) dalam kondisi
terluka. Dua laga terakhir tak diikuti raihan poin. Maka dalam laga
yang akan berlangsung di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, malam ini,
The Black Orange (julukan Perseru-red) ingin mencari poin yang hilang
itu.
Datang ke Bumi Projotamansari, Perseru memang dalam kondisi hancur lebur. Sebelumnya, Oktavianus Maniani cs ditekuk tuan rumah empat gol tanpa balas.
Tragisnya, saat berhadapan di depan publik sendiri, Perseru dipermalukan tamunya PSM Makassar, 0-1. "Kami ke Bantul dengan rasa penasaran. Kami ingin mendapatkan poin yang hilang itu," tutur pelatih Perseru, Robby Maruanaya, Senin (28/4).
Ketika nanti bisa memenangkan laga atas tuan rumah, setidaknya tambahan tiga angka bisa memperbaiki posisi timnya yang saat ini berada di zona merah. Kekalahan dari Persebaya mengakibatkan Perseru masih tertahan di peringkat sembilan dengan poin tujuh di Wilayah Timur.
Mereka hanya unggul dari dua poin dari Persiba. Hanya, Robby pun tak mau pasukannya menganggap remeh Persiba. Dia tetap sepenuhnya mewaspadai kebangkitan Laskar Sultan Agung (julukan Persiba-red). Apalagi, Persiba belum pernah menang sekalipun sehingga terdampar di dasar klasemen.
"Kami sama-sama tim terluka setelah menelan kekalahan. Tapi kami harus waspada. Motivasi Persiba bakal tinggi karena mereka belum pernah sekalipun meraih kemenangan. Tapi, kami juga tak ingin kalah lagi. Saatnya bagi kami meraih poin," tandas Robby.
Namun, hal itu tak mengubah seperti membalikkan telapak tangan. Sang juru taktik dihadapkan problem dengan skuat yang tak lengkap. Bahkan dia hanya bisa memaksimalkan 16 pemain karena beberapa di antaranya mengalami cedera dan akumulasi kartu kuning.
Absennya bek Liston Fonataba yang cedera lutut dan Tonny Ayomi karena akumulasi kartu kuning cukup mempengaruhi sektor pertahanan. Apalagi, kondisi kiper utama, Teguh Amiruddin belum fit.
"Teguh merasa lemas karena tensinya naik. Saya berharap dia bisa pulih. Pasalnya, tanpa beberapa pemain belakang ditambah kiper utama bisa mempengaruhi tim. Kami juga kehilangan Alexander Yarangga yang belum sembuh dari cedera lutut," tandas Robby. (suaramerdeka)
Datang ke Bumi Projotamansari, Perseru memang dalam kondisi hancur lebur. Sebelumnya, Oktavianus Maniani cs ditekuk tuan rumah empat gol tanpa balas.
Tragisnya, saat berhadapan di depan publik sendiri, Perseru dipermalukan tamunya PSM Makassar, 0-1. "Kami ke Bantul dengan rasa penasaran. Kami ingin mendapatkan poin yang hilang itu," tutur pelatih Perseru, Robby Maruanaya, Senin (28/4).
Ketika nanti bisa memenangkan laga atas tuan rumah, setidaknya tambahan tiga angka bisa memperbaiki posisi timnya yang saat ini berada di zona merah. Kekalahan dari Persebaya mengakibatkan Perseru masih tertahan di peringkat sembilan dengan poin tujuh di Wilayah Timur.
Mereka hanya unggul dari dua poin dari Persiba. Hanya, Robby pun tak mau pasukannya menganggap remeh Persiba. Dia tetap sepenuhnya mewaspadai kebangkitan Laskar Sultan Agung (julukan Persiba-red). Apalagi, Persiba belum pernah menang sekalipun sehingga terdampar di dasar klasemen.
"Kami sama-sama tim terluka setelah menelan kekalahan. Tapi kami harus waspada. Motivasi Persiba bakal tinggi karena mereka belum pernah sekalipun meraih kemenangan. Tapi, kami juga tak ingin kalah lagi. Saatnya bagi kami meraih poin," tandas Robby.
Namun, hal itu tak mengubah seperti membalikkan telapak tangan. Sang juru taktik dihadapkan problem dengan skuat yang tak lengkap. Bahkan dia hanya bisa memaksimalkan 16 pemain karena beberapa di antaranya mengalami cedera dan akumulasi kartu kuning.
Absennya bek Liston Fonataba yang cedera lutut dan Tonny Ayomi karena akumulasi kartu kuning cukup mempengaruhi sektor pertahanan. Apalagi, kondisi kiper utama, Teguh Amiruddin belum fit.
"Teguh merasa lemas karena tensinya naik. Saya berharap dia bisa pulih. Pasalnya, tanpa beberapa pemain belakang ditambah kiper utama bisa mempengaruhi tim. Kami juga kehilangan Alexander Yarangga yang belum sembuh dari cedera lutut," tandas Robby. (suaramerdeka)