Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz, kembali melontarkan pernyataan kontroversial.
Seperti diketahui, kisruh sepakbola Indonesia saat ini sedang
mendapat pengawalan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dengan restu
dari FIFA dan AFC. Nah, Halim mengatakan, Komite Penyelamat Sepakbola
Indonesia (KPSI) yang kini sudah menjadi PSSI KLB tidak diakui oleh
federasi manapun termasuk CAS, FIFA dan AFC.
“Ini menekankan bahwa tidak satu pun federasi resmi mengakui
keberadaan KPSI. Dengan status itu, akhirnya semua diskusi, semua
pertemuan, semua negosiasi dengan kelompok orang yang tidak dikenal oleh
federasi olahraga masing-masing manapun tidak akan diakui oleh FIFA,
oleh AFC juga,” kata Halim di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat
(25/1) sore.
“Jadi dari mulai sekarang PSSI tidak akan bisa berdiskusi dengan
dengan kelompok yang tidak diakui oleh AFC dan FIFA,” lanjutnya.
Atas pernyataan ini, bisa diartikan PSSI tidak akan lagi menganggap
keberadaan KPSI. Dan PSSI akan melanjutkan program yang sudah
dimilikinya.
“Voter Solo itu sudah tidak eksis, sudah tidak ada lagi valid angka
yang mereka sebutkan 460 anggota, itu nggak benar. Kita gunakan buku
besar anggota PSSI,” tandasnya.
Sekedar catatan, sampai saat ini, FIFA maupun AFC belum pernah
membuat pernyataan tidak menganggap keberadaan KPSI. Malah sebaliknya
selalu mengikutkan KPSI dalam setiap perundingan. (bolaindo)