Laga
kandang pertama di Indonesia Super League 2012/2013 sukses diakhiri
dengan kemenangan oleh Barito Putera. Hasil ini terasa lebih istimewa
karena diraih atas Arema Indonesia yang diperkuat oleh banyak pemain
bintang lokal dan asing.
Bertanding di Stadion Indrasari, Martapura, Minggu (20/1), Laskar
Antasari tampil sangat percaya diri sejak menit awal. Skuad asuhan
pelatih Salahuddin itu tidak ciut dengan nama besar Cristian Gonzales
dkk yang lebih mapan di ISL.
Tak menunggu waktu lama, Barito berhasil membobol gawang Arema saat
pertandingan baru memasuki menit ke-4. Striker anyar Barito, Djibril
Coulibaly, mencetak gol spektakuler melalui tendangan akrobatik yang
mengoyak gawang Kurnia Meiga, memanfaatkan umpan crossing Fathul Rahman.
Secara keseluruhan, Barito tampil sangat solid. Sudah unggul di babak
pertama, mereka lalu memperkokoh pertahahan pada paruh waktu kedua agar
terhindar dari kebobolan.
Sebaliknya, Arema yang kocar-kacir di awal, tampil semakin agresif di
babak kedua. Sayangnya, trio penyerang Keith Kayamba, Christian
Gonzales dan Beto Goncalves tidak dalam performa terbaik.
Tidak satupun peluang didapat bisa dikonversi menjadi oleh oleh para
penggawa Singo Edan. Hingga pertandingan usai keunggulan 1-0 Barito
tetap bertahan.
Ini merupakan kekalahan pertama bagi Arema Indonesia di ISL
2012/2013. Pada dua laga sebelumnya, Arema selalu mencatat kemenangan
besar atas lawan-lawannya saat menjadi tuan rumah.
Pelatih Barito Putera, Salahudin menyatakan sangat bersyukur atas kemenangan yang diraih anak asuhnya.
"Saya bersyukur atas kemenangan ini, meski belum puas karena masih
menghadapi beberapa pertandingan yang harus dijalani dengan hasil
maksimal," kata Salahudin.
Dikatakan, sejak menit awal anak-anak asuhnya memang diinstruksikan
untuk menyerang pertahanan tim asal Kota Malang itu dan terbukti
berhasil menyarangkan gol melalui tendangan Djibril pada menit ke-4.
"Percaya diri dan disiplin dalam menjaga pertahanan, itulah kalimat
yang saya tekankan kepada anak-anak dan terbukti mereka mampu
menjalankan instruksi sehingga berhasil meraih kemenangan," ujarnya.
Sementara pelatih Arema Indonesia, Rahmad Darmawan, mengakui tim tuan
rumah bermain bagus dan disiplin dalam menjaga pertahanan, sehingga
pemainnya tidak mampu menembus jantung pertahanan lawan.
"Penyerang kami kesulitan menembus pertahanan Barito karena pemainnya
sabar dan disiplin sehingga pemain kami tidak bisa menerapkan strategi
menyerang dari kaki ke kaki, termasuk Gonzales yang mati langkah,"
ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, anak-anak asuhnya sempat lengah, terutama
pada menit-menit awal, sehingga kesempatan itu mampu dimanfaatkan
penyerang Barito dan akhirnya mampu membobol gawang Kurnia Meiga. (LI)