Komunitas suporter di Aceh prihatin dengan kondisi Persiraja Banda Aceh
yang sampai sekarang belum ada kejelasan, baik secara tim maupun
kepengurusan. Padahal, Indonesian Premier League (IPL) 2013 bakal
bergulir mulai bulan depan.
“Sebagai fans club yang berbasis di Aceh, kami sangat prihatin dengan
kondisi ini. Kami berharap semua pihak harus menyelamatkan Persiraja,
jangan sampai tim ini hanya tinggal nama dan sejarahnya saja,” kata
Kordinator Daerah United Indonesia Banda Aceh, Muhammad Yusuf Syahputra
dalam siaran pers diterima Okezone, Sabtu (19/1/2013).
Mereka mendesak segera dibentuk tim dan kepengurusan Persiraja untuk
menghadapi musim 2013. “Kalau terus diundur-undur maka persiapannya akan
tidak maksimal, sehingga bisa berpengaruh dalam berkompetisi,” ujarnya.
Menurutnya, banyak orang kini khawatir dengan kondisi Persiraja yang
merupakan tim kebanggaan masyarakat Aceh masih tiarap, di saat tim-tim
daerah lain terus berbenah.
“Persiraja bukan sekadar tim, tapi juga menjadi simbol sepak bola
Aceh. Kalau Persiraja meredup perkembangan sepakbola Aceh bisa
berpengaruh. Kami sangat berharap Persiraja segera bangkit,” ujar Yusuf
Syahputra.
Meskipun secara komunitas mereka adalah fans klub Inggris, Manchester
United, Yusuf menyebutkan, pihaknya menaruh perhatian lebih terhadap
perkembangan olahraga di Aceh, khususnya bidang sepak bola.
“Kami sangat ingin melihat sepak bola kita berkembang seperti halnya
di Eropa. Klub-klub yang ada di Aceh bisa menjadi profesional seperti
tim-tim Liga Inggris,” katanya.
Manajemen Persiraja diminta untuk lebih terbuka dengan publik dan
mengungkapkan segala kendala-kendala yang dihadapi dalam membentuk tim
agar semua pihak bisa membantu.
“Kami mengajak semua pihak untuk membantu mencari solusi untuk
kebangkitan Persiraja, supaya tim kebanggaan kita ini bisa keluar dari
permasalahan yang sering dialami setiap awal musim,” sebut Yusuf.
Hengkangnya sang pelatih Herry Kiswanto ke Persiba Balikpapan dinilai
bukan hanya bukti keteledoran manajemen Persiraja, namun ini juga
sebuah musibah bagi pecinta Laskar Rencong. Herkis dinilai sebagai
pelatih terbaik bagi Persiraja.
Kepergian Herry yang diikuti dengan hengkangnya sejumlah pilar
Persiraja musim lalu seperti Syakir Sulaiman, Defri Rizki, Gilang Angga
Kesuma, Yudi Kheoruddin, Arif Kurniawan, Irwanto dan Yuda Andika juga
sangat disesalkan pecinta Persiraja.
Mereka meyakini kepergian pilar-pilar tersebut karena tidak jelasnya nasib di Persiraja.
Suporter Kutaraja untuk Lantak Laju (SKULL) yang merupakan komunitas pendukung setia Persiraja, juga sangat prihatinan dengan kondisi tim kesayangannya.
“Hampir setiap hari ada sms dan telepon yang masuk untuk
mempertanyakan nasib Persiraja baik dari para anggota SKULL ataupun dari
pecinta Persiraja lainnya,” kata Iqbal Djohan, Ketua SKULL.
Pihaknya mempunyai segudang pertanyaan soal nasib Persiraja ke depan.
“Apakah siap untuk berkompetisi? Apakah masih di bawah kendali
konsorsium? Siapa pelatih dan pemainnya? Dan lain-lain karena sampai
hari ini tidak ada berita sedikitpun soal persiapan Persiraja. SKULL
meminta pengurus terbuka dan memberikan informasi ke masyarakat soal
kondisi Persiraja terkini,” sebutnya.
“Kendala-kendala yang menghambat pembentukan tim seharusnya
diinformasikan ke umum. Mungkin ada pihak yang bisa membantu, terutama
soal pendanaan karena itu selalu menjadi masalah besar bagi hampir
seluruh klub di Indonesia,” ujar Iqbal.
SKULL berharap ada solusi jangka panjang untuk Persiraja terutama
soal pendanaan, jangan lagi solusi untuk satu musim saja dan di akhir
kompetisi klub berhutang gaji pada pemain.
“Ironis dan memalukan sekali kalau setiap pembentukan Persiraja harus
didesak-desak oleh para pendukungnya, sudah lima tahun terakhir selalu
begini,” kata Iqbal. (okezone)