Pemindahan grup PSIM Yogyakarta dari semula grup 2 ke grup 5,
ternyata membawa berkah. Meski sempat diprotes manajemen, namun
pemindahan ini justru membuat pengeluaran Laskar Mataram, julukan PSIM
lebih ringan. PSIM ngirit Rp150 juta.
Direktur Bisnis PSIM Jarot Sri Kastawa mengatakan, secara financial
PSIM diuntungkan dengan pemindahan grup ini. Sebab, kini Nova Zaenal dkk
hanya akan melakoni 7 away dari semula 10. “Jadi secara matematis kita
ngiris sampai Rp150 juta,” kata Jarot, Kamis (24/1/2013).
Menurutnya, kondisi ini cukup membantu Laskar Mataram menghadapi
kompetisi kasta kedua. Apalagi, dirinya juga mendapat dua calon sponsor
yang siap mendanai tim kebanggaan Brajamusti dan The Maident ini.
Sayang, Jarot enggan menyebutkan dua sponsor itu. Dia hanya
mengatakan, kedua sponsor yang bergerak di bidang pendidikan siap
menggelontorkan pundi-pundi uangnya untuk membiayai kompetisi tahun ini.
Keduanya juga berkomitmen menanamkan modal untuk jangka panjang.
“Kami belum bias merilis kedua calon sponsor ini, karena bagaimana
pun kita baru sepakat secara lisan saja. Jadi masih harus ada
pembicaraan lebih jauh. Setelah semuanya clear akan kita sampaikan,”
katanya.
Sementara itu, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan,
pemindahan grup merupakan keputusan komite eksekutif hasil rapat pada
Selasa (22/1/2013) yang harus dijalankan PT LI. “PT LI tidak bermaksud
melepar PSIM. Tapi kalau mau protes ya silahkan. Kita welcome,” katanya.
Dia menjelaskan, PT LI memegang spirit membangun keluarga besar.
Namun, tidak berarti mengecilkan persoalan financial. PT LI, kata dia,
akan bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan akibat perubahan
itu.