Arema
Indonesia mendapatkan hasil mengecewakan pada laga tandang pertamanya
di Indonesia Super League 2012/213. Skuad asuhan pelatih Rahmad
Darmawan, takluk 0-1 dari tuan rumah Barito Putera, Minggu (21/1).
Kekalahan itu juga memperpanjang rekor buruk Arema saat menjalani
laga tandang. Pada musim lalu, tim Singo Edan adalah satu dari dua klub
ISL yang tidak pernah memetik kemenangan di laga away. Satu klub lainnya adalah PSAP Sigli, yang sudah terdegradasi ke Divisi Utama.
Rahmad Darmawan mengaku langsung melakukan evaluasi atas kekalahan
dari tim promosi tersebut. Satu hal yang nyata terlihat dari kekalahan
dari Barito adalah kelengahan yang dilakukan pemainnya, terutama dalam
melakukan penjagaan terhadap pergerakan lawan.
“Evaluasi pertama tentu kita akan mencoba memperbaiki kinerja tim.
Bagaimana menerapkan pressing pada lawan, dan lainnya,” ungkap pelatih
yang akrab disapa RD tersebut.
Satu gol yang diciptakan oleh Coulibaly Djibril di awal pertandingan,
menurut RD tak lepas dari kelengahan pemainnya Baru setelah itu, para
pemain Arema mulai membangun kembali ritme permainan yang sempat hilang.
Saat melawan Barito, khususnya di babak pertama, RD juga menilai alur
serangan Arema lebih banyak dari disi kanan. Itulah mengapa, mantan
pelatih Sriwijaya FC itu memasukkan Sunarto pada babak kedua.
“Babak pertama hanya dari sisi kanan, kita seimbangkan dengan
memasukkan Sunarto untuk mempertajam sisi kanan dan kiri,” ujar RD.
Skuad Arema sendiri sudah kembali berada di Malang sejak Senin (21/1)
siang tadi. RD lebih memilih menggelar persiapan jelang melawan Persiba
Balikpapan, Minggu (27/1), dari pada langsung menuju Balikpapan.
Keputusan ini diambil berdasarkan pengalaman sebelumnya, di mana
fasilitas latihan di Balikpapan tidak terlalu menunjang.
“Alhamdulillah, para pemain Arema sudah kembali di Malang beberapa
saat lalu. Hari ini coach RD meliburkan pemain dari segala aktivitas
latihan. Besok sore, rencananya kita akan berlatih kembali di Stadion
Gajayana,” ungkap Sudarmadji, media officer Arema Indonesia, saat
dihubungi, Senin (21/1).
Sementara itu, manajemen Arema menyatakan sangat berterimakasih atas
dukungan penuh Aremania terhadap perjuangan Alberto Goncalves dkk.
Kendati Arema gagal member kado positif di kandang Barito, dukungan
terhadap Arema tidak pernah surut.
“Kami salut dan terharu dengan dukungan yang diberikan oleh
Aremania, tapi kami belum bisa memberikan yang terbaik di sini (kandang
Barito),” ungkap general manager Arema, Ruddy Widodo.
Ya, Aremania memang menunjukkan totalitasnya dalam mendukung tim
Singo Edan. Sekitar 1000 lebih Aremania mendukung langsung tim
kebanggaannya berlaga di kandang Barito. Padahal, kuota yang diberikan
oleh Papel Barito Putra kepada Aremania hanya sebanyak 500 tiket.
Aremania sendiri ditempatkan di sektor VIP sebelah kiri. Sepanjang
pertandingan mereka cukup antusias memberikan dukungan dengan
nyanyian-nyanyian atraktif. Usai pertandingan, pemain dan official Arema
langsung menuju ke arah Aremania mereka mengucapkan terimakasih atas
dukungan yang diberikan.
Aremania yang hadir sendiri kebanyakan adalah warga Malang yang
berdomisili di Kalimantan Selatan, namun juga ada yang datang dari
Kalimantan Timur dan tidak sedikit Aremania yang datang langsung dari
Malang.
“Ada 1000 Aremania kemarin. Sebanyak 50an diantaranya datang langsung
dari Malang naik pesawat. Menariknya, Aremania yang dari Malang datang
membawa spanduk raksasa berukuran 7 x 45 meter dengan berat 50 kg.
Tulisan Curva Sud Arema, ditempatkan di area VIP sisi selatan,” pungkas
Sudarmadji.