PSPS
selalu bisa menyulitkan Sriwijaya FC, itulah pesan yang diutarakan
pelatih PSPS Pekanbaru, Mundari Karya, sebelum digelarnya derby Andalas
di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu (6/2). Terbukti,
PSPS berhasil mencuri poin dengan memaksa laga melawan Sriwijaya FC
berakhir imbang 0-0.
Kendati pertandingan berakhir tanpa gol, laga ini banyak menghasilkan
kartu akibat permainan keras kedua tim. Wasit Suharto mengeluarkan 6
kartu kuning dan 1 kartu merah.
Baik Sriwijaya maupun PSPS coba bermain hati-hati di awal
pertandingan. Hingga 15 menit pertama, laga masih berjalan dalam tempo
lambat. Belum ada serangan yang menciptakan ancaman serius dilancarkan
oleh kedua tim.
Peluang emas pertama baru tercipta di menit 17 lewat sepakan striker Sriwijaya FC Hilton Moreira, tapi masih bisa dimentahkan kiper PSPS, Fance Hariyanto. Memasuki menit 30, Fance kembali melakukan penyelamatan dengan menghalau tendangan menyusur Tantan.
Sedangkan PSPS baru bisa menciptakan peluang emas di menit 44 melalui serangan balik cepat. Sayangnya, tendangan Pape usai menerima umpan dari rekannya di sisi kiri kotak penalti masih melambung di atas mistar gawang. Hingga turun minum, skor masih 0-0.
Di babak kedua, Laskar Wong Kito harus bermain dengan 10 orang setelah Sultan Samma mendapat kartu kuning kedua di menit 63. Kehilangan satu pemain menyulitkan Sriwijaya untuk membuka keunggulan, meski tetap mendominasi laga.
PSPS sendiri gagal memanfaatkan keunggulan pemain. Di menit 80, PSPS berpeluang memecah kebuntuan saat terjadi kemelut di jantung pertahanan Sriwijaya FC. Tapi, barisan pertahanan tuan rumah masih bisa menghalau ancaman dari kubu tamu.
Di menit 89, PSPS kembali nyaris mencetak gol. Pergerakan Rohit Chand yang menusuk dari sisi kiri pertahanan dan melepas umpan tarik ke Pape yang berdiri bebas di depan gawang. Sayangnya, sepakan Pape masih bisa diblok bek Sriwijaya FC. Hingga laga usai, skor bertahan 0-0.
Peluang emas pertama baru tercipta di menit 17 lewat sepakan striker Sriwijaya FC Hilton Moreira, tapi masih bisa dimentahkan kiper PSPS, Fance Hariyanto. Memasuki menit 30, Fance kembali melakukan penyelamatan dengan menghalau tendangan menyusur Tantan.
Sedangkan PSPS baru bisa menciptakan peluang emas di menit 44 melalui serangan balik cepat. Sayangnya, tendangan Pape usai menerima umpan dari rekannya di sisi kiri kotak penalti masih melambung di atas mistar gawang. Hingga turun minum, skor masih 0-0.
Di babak kedua, Laskar Wong Kito harus bermain dengan 10 orang setelah Sultan Samma mendapat kartu kuning kedua di menit 63. Kehilangan satu pemain menyulitkan Sriwijaya untuk membuka keunggulan, meski tetap mendominasi laga.
PSPS sendiri gagal memanfaatkan keunggulan pemain. Di menit 80, PSPS berpeluang memecah kebuntuan saat terjadi kemelut di jantung pertahanan Sriwijaya FC. Tapi, barisan pertahanan tuan rumah masih bisa menghalau ancaman dari kubu tamu.
Di menit 89, PSPS kembali nyaris mencetak gol. Pergerakan Rohit Chand yang menusuk dari sisi kiri pertahanan dan melepas umpan tarik ke Pape yang berdiri bebas di depan gawang. Sayangnya, sepakan Pape masih bisa diblok bek Sriwijaya FC. Hingga laga usai, skor bertahan 0-0.
“Kami puas walau hasilnya imbang, karena ini memang derby Sumatera
penuh gengsi. Terkait kondisi Fance, tidak terlalu parah, hanya salah
jatuh saja,” ungkap Afrizal, asisten pelatih PSPS, usai pertandingan.
Sedangkan pelatih Sriiwjaya FC, Kas Hartadi, tidak bisa menutupi
kekecewaannya. Ini adalah untuk yang kedua kalinya Sriwijaya FC hanya
mampu bermain imbang di kandang sendiri.
“Mohon maaf Sriwijaya FC gagal meraih poin penuh. Kami kecewa dengan
keputusan wasit memberik kartu merah kepada Sultan Samma,” kata Kas
Hartadi.
Menurut Kas, kartu kuning pertama memang layak, tapi yang kedua masih
bisa diperdebatkan. Raihan satu poin membuat Sriwijaya FC masih
tertahan di peringkat 6 dengan delapan poin. Sementara itu, PSPS juga
gagal keluar dari zona degradasi karena baru mengantongi 3 poin. (ISL)