Laga 'Derby Besuki' antara Persid Jember melawan Persebo Bondowoso
berakhir 1-1. Namun, manajemen Persebo tak puas dengan perlakuan yang
diterima selama pertandingan.
Berlaga dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia, di Stadion Notohadinegoro, Jember, Jawa Timur, Sabtu (2/3/2013), pemain Persebo menerima tekanan dari penonton tuan rumah.
Penonton melempari penjaga gawang Persebo Achmad Ansori dengan batu kerikil. Mereka berang dengan seringnya Ansori jatuh dan mengerang kesakitan tanpa alasan.
Gara-gara kena lemparan batu itu, menurut Pelatih Persebo Bambang Sumantri, kiper tersebut harus dirawat di rumah sakit. "Kepalanya benjol," katanya.
Manajer Persebo Hidayat mengaku senang dengan hasil imbang. "Gol yang dicetak Persid fair. Tapi prosesnya itu. Pertandingan tidak aman," katanya, usai laga.
"Pemain kami dilempari batu kerikil di tengah pertandingan. Konsentrasi kami terganggu," kata Hidayat.
Bambang menyatakan, mental pemain Persebo sudah dihancurkan tuan rumah. "Mereka diteror, dilempari," katanya.
Di mata Bambang, pertandingan berjalan bagus dan enak dinikmati. Persebo dan Persid saling jual-beli serangan. "Cuma dari beberapa suporter saja yang bikin pertandingan kurang nyaman. Menurut saya itu tidak fair. Kalah dan menang biasa," katanya.
Hidayat menilai panitia pelaksana kurang siap mengantisipasi aksi penonton. Namun ia tidak akan mengirimkan protes resmi ke PT LI. "Sudah ada pengawas pertandingan dan kami sudah sampaikan. Semua jadi saksi. Kami tak perlu laporan," katanya.
Berlaga dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia, di Stadion Notohadinegoro, Jember, Jawa Timur, Sabtu (2/3/2013), pemain Persebo menerima tekanan dari penonton tuan rumah.
Penonton melempari penjaga gawang Persebo Achmad Ansori dengan batu kerikil. Mereka berang dengan seringnya Ansori jatuh dan mengerang kesakitan tanpa alasan.
Gara-gara kena lemparan batu itu, menurut Pelatih Persebo Bambang Sumantri, kiper tersebut harus dirawat di rumah sakit. "Kepalanya benjol," katanya.
Manajer Persebo Hidayat mengaku senang dengan hasil imbang. "Gol yang dicetak Persid fair. Tapi prosesnya itu. Pertandingan tidak aman," katanya, usai laga.
"Pemain kami dilempari batu kerikil di tengah pertandingan. Konsentrasi kami terganggu," kata Hidayat.
Bambang menyatakan, mental pemain Persebo sudah dihancurkan tuan rumah. "Mereka diteror, dilempari," katanya.
Di mata Bambang, pertandingan berjalan bagus dan enak dinikmati. Persebo dan Persid saling jual-beli serangan. "Cuma dari beberapa suporter saja yang bikin pertandingan kurang nyaman. Menurut saya itu tidak fair. Kalah dan menang biasa," katanya.
Hidayat menilai panitia pelaksana kurang siap mengantisipasi aksi penonton. Namun ia tidak akan mengirimkan protes resmi ke PT LI. "Sudah ada pengawas pertandingan dan kami sudah sampaikan. Semua jadi saksi. Kami tak perlu laporan," katanya.