"Tunggakan sewa lapangan ini, merupakan tunggakan sebagian kecil yang
dimiliki oleh Persibo. Yang lebih besar dari itu, jauh lebih banyak,"
jelas Lukman Wafi.
Kondisi finansial Persibo Bojonegoro saat ini memang sedang bermasalah.
Usai terkendala dengan kontrak pemain beberapa waktu lalu, kini giliran
pengelola lapangan Reso Truno di Desa Pacul, Kecamatan Kota Bojonegoro,
yang menagih tunggakan sewa lapangan kepada jajaran manajemen.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Persibo Bojonegoro Lukman
Wafi, pihaknya memang menunggak biaya sewa lapangan yang dijadikan
sarana latihan alternatif bagi skuat tim berjuluk Laskar Angling Dharma
tersebut.
"Tunggakan sewa lapangan ini, merupakan tunggakan sebagian kecil
yang dimiliki oleh Persibo. Yang lebih besar dari itu, jauh lebih
banyak," jelas Lukman Wafi kepada GOAL.com Indonesia.
Lukman yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa
Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Bojonegoro itu
lantas mengungkapkan, jika tunggakan sewa lapangan itu total jumlahnya
senilai Rp9 juta.
"Kami akan mengusahakan, dua sampai tiga hari ke depan akan kita
lunasi, agar bisa kembali dibuat latihan oleh para pemain," tegasnya.
Ia menjelaskan, dengan adanya persoalan ini, maka untuk sementara
waktu punggawa Persibo disarankan untuk melakoni latihan di Stadion
Letjen H Soedirman. Meskipun demikian Lukman juga meminta dispensasi,
seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah terkait penyewaan
lapangan.
"Pajak penyewaan Stadion oleh Bupati sudah diberikan dispensasi,
jadi lumayan bisa meringankan beban tanggungan Persibo," beber Lukman.
Sebelumnya, Persibo sepertinya akan mendapat kemenangan Walk Out
(WO) dalam lanjutan Indonesia Primer League (IPL) 2013. Hal itu
dikarenakan, pertandingan yang seharusnya digelar pada Rabu (15/3) lalu
di Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta, ternyata tidak dihadiri tuan
rumah Persija Jakarta.
"Pertandingan Persija menghadapi Persibo yang sesuai jadwal
dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2013, di Stadion Sultan Agung Bantul
Yogyakarta, dinyatakan batal dilaksanakan. Hal itu dikarenakan, tim
Persija tidak hadir atau tidak siap melaksanakan pertandingan," ujar
Media Officer Persibo Bojonegoro Imam Nurcahyo.
Atas ketidakhadiran Persija ini, perangkat pertandingan yang
terdiri dari pengawas pertandingan dan wasit beserta asisten,
selanjutnya membuat Berita Acara Pelaksanaan Pertandingan. Dan telah
dilaporkan kepada operator kompetisi, dalam hal ini PT Liga Prima
Indonesia Sportindo (LPIS).
"Mau bagaimana lagi? Panpel Persija tidak ada, ijin keramaian juga tidak diurus, stadion juga belum disewa," terangnya.
Dengan demikian, kata Imam, Persibo sudah selayaknya berhak
mendapat kemenangan WO dengan skor 3-0 atas Persija. Meski sampai saat
ini, pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari LPIS.
"Harusnya, sebagaimana dengan ketentuan yang sudah ada, maka kami
berhak menang WO 3-0. Tapi, kami masih menunggu surat penetapan resmi
dari pihak LPIS," lanjut Imam. (gk-43)