PPSM Magelang
memastikan tidak akan melawat ke Stadion Manahan Solo menantang tuan
rumah Persis LPIS. Seharusnya kedua tim menjalani laga lanjutan Divisi
Utama Grup 2 PT LPIS, sore ini (12/5/2013).
CEO Magelang Soccer Academy (MSA), Kardiono menegaskan, selama
operator liga PT LPIS tidak membayar dana subsisi atau revenue sharing
sebesar Rp500 juta, tim Macan Tidar tidak akan menjalani laga kontra tim
Laskar Sambernyawa. “Kami pastikan bahwa besok (hari ini) tidak ada
pertandingan antara Persis melawan PPSM. Karena kami pasti tidak akan
berangkat ke sana (Solo),” katanya, Sabtu (11/5/2013).
Menurut dia, para pemainnya sudah ‘diistirahatkan’ dari latihan sejak
Senin (6/5) lalu. “Jadi tidak ada persiapan apa pun dalam laga lanjutan
di Solo,” imbuhnya.
Kardiono menambahkan, PPSM tidak hanya memastikan menolak melawan
Persis LPIS saja. Bahkan dalam laga-laga selanjutnya, tim kebanggaan
Kota Magelang juga tidak akan melakoni laga-laga selanjutnya di
kompetisi resmi yang diikuti. Langkah ‘boikot’ ini dilakukan selama PT
LPIS belum membayar Rp500 juta seperti yang dijanjikan sebelum kompetisi
bergulir.
Dia menjelaskan, sebenarnya banyak hak yang harus diterima tim yang
bermarkas di Stadion Madya Magelang ini. Seharusnya, PPSM berhak
mendapatkan Rp300 juta sebagai bagian dari match fee PIala Indonesia
musim lalu. Di ajang tersebut, PPSM berhasil menembus tiga besar dan
menjadi juara tiga bersama Persebaya IPL. “Namun, sampai kini match fee
pertandingan dari babak penyisihan hingga semi final (Piala Indonesia
2012) belum dibayar oleh PT LPIS,” jelasnya.
Jadi, kata Kardiono, jika ditotal tunggakan utang PT LPIS kepada PPSM
adalah Rp800 juta. Rinciannya Rp500 sebagai revenue sharing musim ini
dan Rp300 juta match fee Piala Indonesia musim lalu. “Seharusnya kami
mendapatkan Rp800 juta dari operator PT LPIS,” tegasnya.
Dia mengatakan sejauh ini, managemen PPSM terus melakukan negosiasi
soal pencairan match fee dan dana subsidi. Jika itu memang bisa
dicairkan kami akan melanjutkan kompetisi hingga tuntas,” ujarnya.
Kardiono juga menambahkan sampai detik ini PPSM tidak bubar. Pihaknya
menolak melanjutkan kompetisi termasuk melawan Persis LPIS maupun
tim-tim lain hanya mundur sementara dari kompetisi di bawah naungan PT
LPIS. Hal itu baal dilakukan selama hak yang harus diterima PPSM tidak
dibayarkan.
“PPSM tidak bubar, tapi kami hanya mundur sementara dari kompetisi
Divisi Utama LPIS. Semua tanggungan PT LPIS harus dibayar kepada kami,
karena kami juga memiliki banyak tanggungan,” ucapnya. (Sindo)