Persepam Madura United (MU) akan mengintip pertandingan antara
Sriwijaya FC lawan Persela Lamongan dalam lanjutan kompetisi Indonesia
Super League (IS) di Stadion Jakabaring, Palembang Kamis (11/7) malam.
Para penggawa tim berjuluk Sape Kerap ini ingin tahu perbedaan permainan
Laskar Wong Kito ketika bermain pada bulan puasa.
"Tentu saya
akan lihat pertandingan mereka saat lawan Persela. Pertandingan itu akan
menjadi referensi saya terhadap kekuatan Sriwijaya FC ketika memasuki
Ramadan. Bagaimana mereka pertama kali pada musim ini main mulai pukul
21.00 WIB dalam kondisi perut masih terisi makanan," ungkap Pelatih
Persepam Daniel Roekito.
Dikatakan Daniel, waktu buka puasa menuju
kick off jaraknya sekitar tiga jam. Dengan waktu itu, tidak
memungkinkan lambung mengolah makanan setelah berbuka puasa. Beda dengan
kondisi pertandingan waktu normal. Jam makan pemain bisa diatur agar
pemain tidak sakit perut ketika di lapangan.
"Main di malam hari,
apakah sriwijaya FC mengalami penurunan kualitas atau tidak. Sebab, pada
puasa pemain bertanding setelah sekitar tiga jam menyantap menu buka
puasa," katanya.
Arsitek yang pernah mengantarkan Persik Kediri
juara Liga Indonesia 2006 ini akan mewaspadai kekuatan Sriwijaya.
Apalagi, Persepam datang tanpa kekuatan penuh. Bek andalan mereka
Fachruddin Wahyudi Aryanto harus diparkir karena akumulasi kartu
kuning. Karena itu, mengetahui kekuatan Laskar Wong Kito sebelum bertanding menjadi salah satu modal sebelum terbang ke Palembang.