Dari sekitar 16 tim yang ada di Jateng, hanya lima tim yang memastikan
berpartisipasi di Kompetisi Divisi III Nasional putaran Jateng. Mereka
mulai bertanding pada 2 hingga 10 November, untuk memperebutkan satu
tiket ke tingkat wilayah.
Di Grup A dihuni PSD Demak, Persiharjo Sukoharjo dan PSIP Pemalang, sedangkan Grup B bersaing Berlian Rajawali dan Persab Brebes. Nantinya, juara grup akan langsung bertemu di final. Pemenangnya melaju ke tingkat wilayah, kemudian ke tingkat nasional.
''Mungkin waktu persiapan mepet hingg tak banyak yang tampil. BLAI juga memberikan surat pemberitahuan secara mendadak. Sedangkan pada 10 Oktober sudah harus didapat hasil dari Jateng menuju ke wilayah,'' tutur Ketua Bidang Kompetisi dan Turnamen PSSI Jateng Budi Winarko.
Temu teknik telah digelar di Kantor Sekretariat PSSI Jateng, komplek Stadion Citarum, kemarin. Pada prinsipnya, lima tim sudah siap bertanding. Hanya PSIP Pemalang yang tidak akan menggunakan markasnya di Stadion Sirandu karena sedang dibangun. Nantinya akan mencari lapangan alternatif.
Dalam temu teknik tersebut disepakati menggunakan sistem setengah kompetisi bukan home turnament. Di Grup A, setiap tim akan saling bertemu sebanyak satu kali. Adapun di Grup B yang hanya dihuni dua tim menggunakan sistem home and away. Adapun partai final yang dijadwalkan berlangsung 10 November, akan digelar di markas tim yang menjadi juara grup terbaik.
Setelah ini, screening pemain dilaksakan 30 November. Syarat pemain adalah berumur di bawah 21, atau maksimal kelahiran 1 Januari 1993. Tiap tim minimal memiliki 18 pemain dan maksimal 30 pemain yang masih berstatus amatir atau telah beralih dari profesional.
Untuk ketetapan jatah dari Jateng, Budi tak dapat berbuat banyak. Pasalnya hal itu sudah sesuai ketentuan yang ada. Bila peserta berjumlah 1-5 tim hanya satu tim yang mendapatkan tiket. Bila 6-10 peserta mendapatkan kuota dua tiket. Sementara 11-15 mendapatkan tiga, 16-20 mendapatkan empat, 21-seterusnya mendapatkan lima. (suaramerdeka.com) ( ICH)
Di Grup A dihuni PSD Demak, Persiharjo Sukoharjo dan PSIP Pemalang, sedangkan Grup B bersaing Berlian Rajawali dan Persab Brebes. Nantinya, juara grup akan langsung bertemu di final. Pemenangnya melaju ke tingkat wilayah, kemudian ke tingkat nasional.
''Mungkin waktu persiapan mepet hingg tak banyak yang tampil. BLAI juga memberikan surat pemberitahuan secara mendadak. Sedangkan pada 10 Oktober sudah harus didapat hasil dari Jateng menuju ke wilayah,'' tutur Ketua Bidang Kompetisi dan Turnamen PSSI Jateng Budi Winarko.
Temu teknik telah digelar di Kantor Sekretariat PSSI Jateng, komplek Stadion Citarum, kemarin. Pada prinsipnya, lima tim sudah siap bertanding. Hanya PSIP Pemalang yang tidak akan menggunakan markasnya di Stadion Sirandu karena sedang dibangun. Nantinya akan mencari lapangan alternatif.
Dalam temu teknik tersebut disepakati menggunakan sistem setengah kompetisi bukan home turnament. Di Grup A, setiap tim akan saling bertemu sebanyak satu kali. Adapun di Grup B yang hanya dihuni dua tim menggunakan sistem home and away. Adapun partai final yang dijadwalkan berlangsung 10 November, akan digelar di markas tim yang menjadi juara grup terbaik.
Setelah ini, screening pemain dilaksakan 30 November. Syarat pemain adalah berumur di bawah 21, atau maksimal kelahiran 1 Januari 1993. Tiap tim minimal memiliki 18 pemain dan maksimal 30 pemain yang masih berstatus amatir atau telah beralih dari profesional.
Untuk ketetapan jatah dari Jateng, Budi tak dapat berbuat banyak. Pasalnya hal itu sudah sesuai ketentuan yang ada. Bila peserta berjumlah 1-5 tim hanya satu tim yang mendapatkan tiket. Bila 6-10 peserta mendapatkan kuota dua tiket. Sementara 11-15 mendapatkan tiga, 16-20 mendapatkan empat, 21-seterusnya mendapatkan lima. (suaramerdeka.com) ( ICH)
