Teka-teki siapa yang akan menjadi wakil Indonesia di Piala AFC 2014
masih belum bisa dipastikan oleh PSSI. Namun Sekjen PSSI, Joko Driyono,
menuturkan pihaknya melalui rapat Exco PSSI bakal menentukan klub yang
berasal dari kompetisi terbaik di Indonesia.
Seperti diketahui, pada musim lalu kompetisi kasta tertinggi di Indonesia terbelah dua. Yaitu antara Indonesian Premier League (IPL) yang dikelola oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dengan Indonesia Super League (ISL) yang dikelola oleh PT Liga Indonesia.
Tapi tidak seperti ISL yang berhasil merampungkan kompetisinya hingga akhir sesuai jadwal, kompetisi IPL sempat harus dihentikan sementara oleh PSSI dan langsung diambil alih pengelolaannya oleh otoritas sepakbola tertinggi di Indonesia itu.
Sebab PSSI menilai banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi ketika IPL yang digelar pada 2013 dikelola oleh LPIS. Penilaian itu berdasarkan rekomendasi dari investigasi yang dilakukan Komdis PSSI.
Imbasnya, kompetisi IPL harus diselesaikan dengan format play-off yang dirancang oleh PSSI, yang menghasilkan Pro Duta FC sebagai juaranya. Sedangkan kompetisi ISL memunculkan Persipura Jayapura sebagai juara dan Arema Indonesia sebagai runner-up.
"Parameter penentuannya seperti apa, sebenarnya AFC itu melihat kompetisi terbaik dari tahun ke tahun. Kita punya dua kompetisi pada musim lalu, nanti kita lihat keputusan Exco PSSI seperti apa," kata Joko.
"Kalau toh menyodorkan klub X misalnya, yang dikonfirmasi AFC itu pasti alasannya kami memilih klub tersebut itu apa. Intinya AFC punya perhatian ini hasil dari kompetisi terbaik di negara itu dan dia punya kemampuan untuk berkompetisi di level Asia," Joko menjelaskan. (goal) (ICH)
Seperti diketahui, pada musim lalu kompetisi kasta tertinggi di Indonesia terbelah dua. Yaitu antara Indonesian Premier League (IPL) yang dikelola oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dengan Indonesia Super League (ISL) yang dikelola oleh PT Liga Indonesia.
Tapi tidak seperti ISL yang berhasil merampungkan kompetisinya hingga akhir sesuai jadwal, kompetisi IPL sempat harus dihentikan sementara oleh PSSI dan langsung diambil alih pengelolaannya oleh otoritas sepakbola tertinggi di Indonesia itu.
Sebab PSSI menilai banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi ketika IPL yang digelar pada 2013 dikelola oleh LPIS. Penilaian itu berdasarkan rekomendasi dari investigasi yang dilakukan Komdis PSSI.
Imbasnya, kompetisi IPL harus diselesaikan dengan format play-off yang dirancang oleh PSSI, yang menghasilkan Pro Duta FC sebagai juaranya. Sedangkan kompetisi ISL memunculkan Persipura Jayapura sebagai juara dan Arema Indonesia sebagai runner-up.
"Parameter penentuannya seperti apa, sebenarnya AFC itu melihat kompetisi terbaik dari tahun ke tahun. Kita punya dua kompetisi pada musim lalu, nanti kita lihat keputusan Exco PSSI seperti apa," kata Joko.
"Kalau toh menyodorkan klub X misalnya, yang dikonfirmasi AFC itu pasti alasannya kami memilih klub tersebut itu apa. Intinya AFC punya perhatian ini hasil dari kompetisi terbaik di negara itu dan dia punya kemampuan untuk berkompetisi di level Asia," Joko menjelaskan. (goal) (ICH)