PSM Makassar hanya bermain imbang 1-1 dengan tamunya Putra Samarinda
(Pusam) di laga perdana Indonesia Super League 2014 kedua tim di Stadion
Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (2/2) petang. Gol Juku Eja
diciptakan oleh Ponaryo Astaman sementara Pesut Mahakam dicetak oleh
Ilija Spasojevic.
Di awal laga kedua tim bermain dengan tempo lambat. PSM sedikit menguasai pertandingan, peluang pertama pun tercipta melalui Roman Chmelo setelah tendangan bebas di menit 15 tembakannya bisa diamankan kiper Pusam, Rivki Mokodompit.
PSM akhirnya berhasil memecah kebuntuan di menit ke-28 melalui eksekusi penalti Ponaryo Astaman. Penalti diberikan setelah bek Pusam Naser Al Sebai melakukan handball di kotak terlarang. Skor 1-0 ini pun bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua, Pusam berusaha menyamakan kedudukan. Menit 57, Sultan Samma memberikan umpan matang yang berhasil dimaksimalkan oleh Spasojevic untuk menjadi gol, skor pun berubah 1-1. Berhasil menyamkan Pusam terus menekan pertahanan PSM.
Namun hingga laga usai, skor 1-1 tetap bertahan hingga laga bubar.
"Saya pikir banyak pemain yang main tidak full possesion. Main satu dua sentuhan. Banyak sekali PSM kehilangan bola ditengah," kata pelatih PSM Makasar, Jorg Piter Streibunner usai pertandingan.
Jorg juga menilai permainan timnya khususnya pemain belakang selalu terlambat mundur usai membantu serangan. Ia juga menilai pemainnya masih gugup dalam pertandingan perdana sehingga banyak melakukan pelanggaran dan mendapat kartu kuning.
"Mereka sedikit nervous. Selain itu, saya mau pemain saya kerja keras. Banyak pemain punya kualitas bagus tapi kehilangan bola harus kerja, jika tidak. Silahkan duduk," ujar Jorg.
Sementara itu Mundari Karya pelatih Putra Samarinda mengaku pertandingan perdana timnya dengan menahan imbang PSM sebuah hasil yang maksimal.
"Di babak pertama memang tertekan. Karena dengan pemain muda hadapi pemain senior PSM membuat kepercayaan diri pemain hilang sehingga serba salah melakukan serangan. Gol terjadi karena berani crossing dan melakukan tusukan," pungkas Mundari. (ligaindonesia)
Di awal laga kedua tim bermain dengan tempo lambat. PSM sedikit menguasai pertandingan, peluang pertama pun tercipta melalui Roman Chmelo setelah tendangan bebas di menit 15 tembakannya bisa diamankan kiper Pusam, Rivki Mokodompit.
PSM akhirnya berhasil memecah kebuntuan di menit ke-28 melalui eksekusi penalti Ponaryo Astaman. Penalti diberikan setelah bek Pusam Naser Al Sebai melakukan handball di kotak terlarang. Skor 1-0 ini pun bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua, Pusam berusaha menyamakan kedudukan. Menit 57, Sultan Samma memberikan umpan matang yang berhasil dimaksimalkan oleh Spasojevic untuk menjadi gol, skor pun berubah 1-1. Berhasil menyamkan Pusam terus menekan pertahanan PSM.
Namun hingga laga usai, skor 1-1 tetap bertahan hingga laga bubar.
"Saya pikir banyak pemain yang main tidak full possesion. Main satu dua sentuhan. Banyak sekali PSM kehilangan bola ditengah," kata pelatih PSM Makasar, Jorg Piter Streibunner usai pertandingan.
Jorg juga menilai permainan timnya khususnya pemain belakang selalu terlambat mundur usai membantu serangan. Ia juga menilai pemainnya masih gugup dalam pertandingan perdana sehingga banyak melakukan pelanggaran dan mendapat kartu kuning.
"Mereka sedikit nervous. Selain itu, saya mau pemain saya kerja keras. Banyak pemain punya kualitas bagus tapi kehilangan bola harus kerja, jika tidak. Silahkan duduk," ujar Jorg.
Sementara itu Mundari Karya pelatih Putra Samarinda mengaku pertandingan perdana timnya dengan menahan imbang PSM sebuah hasil yang maksimal.
"Di babak pertama memang tertekan. Karena dengan pemain muda hadapi pemain senior PSM membuat kepercayaan diri pemain hilang sehingga serba salah melakukan serangan. Gol terjadi karena berani crossing dan melakukan tusukan," pungkas Mundari. (ligaindonesia)