Keuntungan bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Mandala Krida akan dimanfaatkan secara maksimal.
“Kalau main di Mandala (Krida) ya harus menang. Wong kami didukung penonton kok tidak bisa dapat nilai penuh, ya rugi,” tegas Seto yang musim lalu masih berstatus sebagai pemain PSIM.
Musim ini PSIM berada di Grup 5. Dari 7 laga di putaran pertama, ada tiga pertandingan yang bakal digelar di Stadion Mandala Krida, PSBK Blitar Kota, Selasa (22/4), PSBI Blitar, Jumat (25/4), dan Persenga Nganjuk, Sabtu (10/5).
Untuk mewujudkan tekad tersebut PSIM terus mengasah kesiapan para pemainnya seperti penguasaan bola, kerja sama, dan komunikasu antarlini serta mengasah ketajaman lini depan. Jumat (28/3) sore di Stadion Mandala Krida, tim berjuluk Laskar Mataram ini akan menjajal Persibat Batang.
“Lawan Batang saya akan melihat juga naluri pemain mencetak gol. Kami akan coba semua pemain mengasah kemampuan,” ujar Seto yang kemungkinan akan memainkan Engkus Kuswaha sebagai striker tunggal didukung tiga gelandang serang Danny Wahyu, Handika Arga, dan Supri Andriyanto, dibauk-up dua gelandang bertahan Eko Puji Santoso dan Antonius Kristanto.
Soal jadwal yang telah dirilis PT LI, PSIM sedikit merasa keberatan karena memberatkan pendanaan dan agak menguras stamina pemain. Pada pertandingan pertama, Selasa (15/3), PSIM melawat ke Persinga Ngawi kemudian kembali ke Yogyakarta.
“Padahal akan efektif dan efisien kalau pertandingan PSIM dilanjutkan ke Nganjuk (melawan Persenga).
Jadi kami tidak perlu kembali dulu ke Yogyakarta,” uja Seto. (sporta)
