Berstatus sebagai tim amatir, tak membuat Persema 1953
kehilangan daya pikat. Buktinya, 8 pemain rela berstatus magang dalam
tim ini.
Persema 1953 telah menyatakan, sebanyak 23 pemain telah dipastikan lolos seleksi. Dari jumlah tersebut, tim kebanggaan Ngalamania ini masih memiliki tambahan delapan pemain magang, yang juga didapat dari hasil seleksi yang digelar.
“Mereka (para pemain magang) juga berasal dari hasil seleksi kemarin, yang sengaja tidak dicoret. Tapi statusnya, di luar 23 pemain yang kami nyatakan lolos seleksi untuk memperkuat tim ini,” ungkap pelatih Persema 1953 Rohanda kepada Sportanews.com, Kamis (10/4).
Ada beberapa alasan yang mendasari Rohanda mengambil kebijakan ini. Ia mengatakan, delapan pemain magang itu rata-rata masih bersekolah. Dikhawatirkan jika para pemain tersebut dikontrak akan mengganggu kolektivitas tim ketika ada ujian di sekolah.
“Jadi kami putuskan sebagai pemain magang saja, ini alternatif terbaik. Kalau mereka terbentur jadwal sekolah dan tidak bisa bergabung dengan tim, kami tidak akan mempermasalahkan,” terangnya.
Pertimbangan itu, menurut pelatih yang akrab disapa Kandut tersebut, diputuskan setelah melihat kemampuan 8 pemain. Dari kacamata penilaiannya, pemain ini dianggap memiliki potensi dan kemampuan yang layak, meskipun masih berusia muda.
Senada dengan Kandut, manager Persema 1953 Wahyu Hidayat mengamini. Ia tidak mempermasalahkan jika pelatih ingin mempertahankan 8 pemain dengan status magang. Ia pun mendukung penuh kebijakan yang diberlakukan oleh Kandut tersebut.
“Tidak masalah, saya rasa pelatih lebih tahu yang terbaik untuk tim. Kkami mendukung keputusan pelatih,” tegas Wahyu. (Sporta)
Persema 1953 telah menyatakan, sebanyak 23 pemain telah dipastikan lolos seleksi. Dari jumlah tersebut, tim kebanggaan Ngalamania ini masih memiliki tambahan delapan pemain magang, yang juga didapat dari hasil seleksi yang digelar.
“Mereka (para pemain magang) juga berasal dari hasil seleksi kemarin, yang sengaja tidak dicoret. Tapi statusnya, di luar 23 pemain yang kami nyatakan lolos seleksi untuk memperkuat tim ini,” ungkap pelatih Persema 1953 Rohanda kepada Sportanews.com, Kamis (10/4).
Ada beberapa alasan yang mendasari Rohanda mengambil kebijakan ini. Ia mengatakan, delapan pemain magang itu rata-rata masih bersekolah. Dikhawatirkan jika para pemain tersebut dikontrak akan mengganggu kolektivitas tim ketika ada ujian di sekolah.
“Jadi kami putuskan sebagai pemain magang saja, ini alternatif terbaik. Kalau mereka terbentur jadwal sekolah dan tidak bisa bergabung dengan tim, kami tidak akan mempermasalahkan,” terangnya.
Pertimbangan itu, menurut pelatih yang akrab disapa Kandut tersebut, diputuskan setelah melihat kemampuan 8 pemain. Dari kacamata penilaiannya, pemain ini dianggap memiliki potensi dan kemampuan yang layak, meskipun masih berusia muda.
Senada dengan Kandut, manager Persema 1953 Wahyu Hidayat mengamini. Ia tidak mempermasalahkan jika pelatih ingin mempertahankan 8 pemain dengan status magang. Ia pun mendukung penuh kebijakan yang diberlakukan oleh Kandut tersebut.
“Tidak masalah, saya rasa pelatih lebih tahu yang terbaik untuk tim. Kkami mendukung keputusan pelatih,” tegas Wahyu. (Sporta)