![]() |
ilustrasi - PS PPU lawan Persemas |
Permainan dengan umpan pendek tersaji dalam laga kemarin. Kedua tim
sama-sama menunggu celah untuk melakukan serangan. Alhasil, laga yang
berlangsung di babak pertama berjalan monoton. Umpan, tendangan, dan
percobaan yang dilakukan kedua tim berakhir sia-sia. Hingga babak
pertama usai, kedudukan masih 0-0.
Memasuki babak kedua, barulah keduanya bermain terbuka. Saling serang
pun tersaji. Petaka bagi tuan rumah terjadi di menit 55. Bomber PS PPU
berhasil menaklukkan penjaga gawang BMU Lendi Kewisas, usai memanfaatkan
kelengahan barisan belakang lawan. Upaya Lendi menghalau bola tak
berhasil. Gol! Kedudukan 0-1 untuk tim tamu.
Tak ingin malu di depan publik sendiri, para pemain tim berjuluk Laskar
Bukit Sintuk semakin beringas menyerang PS PPU. Peluang pun tercipta
menit 71. Robin Neto sukses mengkonversi set piece menjadi gol. Gol itu
terjadi saat pemain PS PPU tidak fokus pada laga. Skor berubah imbang
1-1.
Tak terima dibalas BMU, PS PPU langsung bangkit. Hampir sama dengan gol
pertama, Sopyan kembali mencetak gol dari luar kotak penalti. Gol
cantik tersebut tercipta lantaran pemain bernomor 13 itu tak dijaga
pemain BMU. Skor kembali menguntungkan PS PPU, 2-1. Dalam laga yang
dipimpin wasit Andi Sugiarto asal Pasuruan, enam kartu kuning keluar
dari sakunya.
Pelatih PS PPU Wahyudi mengatakan, pada babak pertama dia memang
menginstruksikan pemainnya bermain lambat. Pasalnya, itu strategi untuk
mencari celah. “Sengaja kami bermain lambat di babak pertama, itu salah
satu strategi kami untuk mempelajari permainan BMU, sekaligus menunggu
celah untuk menyerang.
Dan di babak kedua kami berhasil memperoleh hasil yang maksimal,”
pungkasnya. Dengan hasil ini, PS PPU merangsek naik ke posisi dua
klasemen sementara, dibayang-bayangi Persikutim di posisi tiga.
Sementara BMU turun dari peringkat 2 ke peringkat 4. (balikpapanpos)