Jalannya laga berlangsung tidak
imbang. Persibat Batang yang bertindak sebagai tuan rumah, mendominasi
jalannya pertandingan. Bahkan, mereka berhasil mengepung Perserang dan
bermain setengah lapangan.
Maulana Hasanudin dan kawan-kawan, hanya sangup bermain bertahan. Untungnya, ketanggungan penjaga gawang, Bayu Anggara yang selalu mematahkan peluang-pekuang tuan rumah, mampu menutup pertandingan babak pertama dengan skor 0-0.
Di babak kedua, permainan tidak jauh berbeda. Tuan rumah masih terus mendominasi. Sementara Perserang sendiri, hanya mengandalkan serangan balik, yang hanya mampu dilakukan beberapa kali, karena pemain depan mereka seperti Dery Tadarus dan Ardian Adi selelu terjebak perangkat offside yang diterapkan tuan rumah.
Dimenit 65, petaka datang bagi Laskar Singandaru (julukan Perserang). Mereka dijatuhi hukuman penalti, lantaran Arif Gengsar Patar melalukan pelanggaran terhadap Mu'min Aliansyah dikotak terlarang. Algojo Persibat Batang, Tugi Hadi yang menjadi eksekutor, dengan tenang mampu menaklukkan Bayu Anggara. Skor pun berubah 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.
Setelah itu, tuan rumah memiliki peluang emas untuk menggandakan keunggulan. Dimenit 75, sundulan Hapidin yang mampu memanfaatkan umpan dari Cahya Sumirat, hampir saja menalukkan Bayu Anggara untuk kedua kalinya. Untungnya, sundulan dari Cahya hanya membentur mistar gawang.
Begitupun dengan sundulan Joko Purnomo dimenit 82. Lagi-lagi, tiang gawang jadi penyelamat gawang Perserang dan hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap sama 1-0 untuk kemenangan Persibat Batang.
Dengan hasil tersebut, Persibat Batang sukses lolos ke babak 12 besar dengan predikat juara grup, dengan raihan poin tujuh. Sedangkan Perserang sendiri, lolos sebagai runner-up dengan koleksi empat poin.
Sebenarnya poin yang dimiliki Perserang sama dengan wakil Bandung, yakni PS Uni Bandung. Tapi, klub plat merah asal Pemkab Serang itu unggul head to head atas mereka.
Menanggapi hasil tersebut, Wakil Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengaku gembira. Meski kalah dari Persibat Batang, yang penting Perserang lolos ke babak 12 besar.
"Itu sebuah perjuangan yang luar biasa. Saya harap, kerjasama apik seperti ini, mampu terus dipertahankan sehingga bisa mengantarkan kita lolos ke Divisi Utama musim depan," papar Tatu.
Terpisah, Asisten Pelatih Perserang, A Rachmat menilai, kekalahan atas Persibat Batang, dikarenakan wasit Agus Asmoro asal Nganjuk, Jawa Timur, berlaku tidak adil.
"Saya melihat wasit membela tuan rumah. Buktinya, penalti yang didapat mereka, itu diluar kotak terlarang. Lalu hakim garis selalu memberikan offside bila pemain kita sudah melewati pemain mereka. Sungguh keterlaluan," geram Rachmat. (detakserang)
Maulana Hasanudin dan kawan-kawan, hanya sangup bermain bertahan. Untungnya, ketanggungan penjaga gawang, Bayu Anggara yang selalu mematahkan peluang-pekuang tuan rumah, mampu menutup pertandingan babak pertama dengan skor 0-0.
Di babak kedua, permainan tidak jauh berbeda. Tuan rumah masih terus mendominasi. Sementara Perserang sendiri, hanya mengandalkan serangan balik, yang hanya mampu dilakukan beberapa kali, karena pemain depan mereka seperti Dery Tadarus dan Ardian Adi selelu terjebak perangkat offside yang diterapkan tuan rumah.
Dimenit 65, petaka datang bagi Laskar Singandaru (julukan Perserang). Mereka dijatuhi hukuman penalti, lantaran Arif Gengsar Patar melalukan pelanggaran terhadap Mu'min Aliansyah dikotak terlarang. Algojo Persibat Batang, Tugi Hadi yang menjadi eksekutor, dengan tenang mampu menaklukkan Bayu Anggara. Skor pun berubah 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.
Setelah itu, tuan rumah memiliki peluang emas untuk menggandakan keunggulan. Dimenit 75, sundulan Hapidin yang mampu memanfaatkan umpan dari Cahya Sumirat, hampir saja menalukkan Bayu Anggara untuk kedua kalinya. Untungnya, sundulan dari Cahya hanya membentur mistar gawang.
Begitupun dengan sundulan Joko Purnomo dimenit 82. Lagi-lagi, tiang gawang jadi penyelamat gawang Perserang dan hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap sama 1-0 untuk kemenangan Persibat Batang.
Dengan hasil tersebut, Persibat Batang sukses lolos ke babak 12 besar dengan predikat juara grup, dengan raihan poin tujuh. Sedangkan Perserang sendiri, lolos sebagai runner-up dengan koleksi empat poin.
Sebenarnya poin yang dimiliki Perserang sama dengan wakil Bandung, yakni PS Uni Bandung. Tapi, klub plat merah asal Pemkab Serang itu unggul head to head atas mereka.
Menanggapi hasil tersebut, Wakil Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengaku gembira. Meski kalah dari Persibat Batang, yang penting Perserang lolos ke babak 12 besar.
"Itu sebuah perjuangan yang luar biasa. Saya harap, kerjasama apik seperti ini, mampu terus dipertahankan sehingga bisa mengantarkan kita lolos ke Divisi Utama musim depan," papar Tatu.
Terpisah, Asisten Pelatih Perserang, A Rachmat menilai, kekalahan atas Persibat Batang, dikarenakan wasit Agus Asmoro asal Nganjuk, Jawa Timur, berlaku tidak adil.
"Saya melihat wasit membela tuan rumah. Buktinya, penalti yang didapat mereka, itu diluar kotak terlarang. Lalu hakim garis selalu memberikan offside bila pemain kita sudah melewati pemain mereka. Sungguh keterlaluan," geram Rachmat. (detakserang)
