Pengalaman tiga kali menempati posisi runner up di Piala Soeratin edisi sebelumnya, membuat Persema 1953 Jr banyak belajar. Untuk itu, persiapan tim kali ini dilakukan cukup panjang, dengan ditunjang materi pemain berkualitas.
Pada 2009 tim binaan Pengcab PSSI Kota Malang ini kalah bersaing dengan Perseba Bangkalan yang meraih gelar juara. Pada 2011, Persema 1953 Jr kembali menempati posisi runner up, kalah adu penalti melawan PSDS Deli Serdang di Bogor. Terakhir, mereka juga harus puas kembali menempati posisi kedua di tahun 2013, setelah di partai final dikalahkan Persida Sidoarjo.
Guna mewujudkan ambisi menjuarai turnamen, hampir sebulan penuh sebanyak 25 dari 35 pemain yang terjaring dalam seleksi, digembleng di Stadion Gajayana, Malang, serta di Lapangan Abd Saleh, Kabupaten Malang.
“Secara teknik, para pemain sudah cukup bagus. Hanya saja, kami perlu membenahi sisi fisiknya, serta pembenahan kapan saat melakukan kontrol bola dan kapan melepas passing,” beber Danur, mantan arsitek Pro Duta Medan ini.
Dalam menangani Persema 1953 Jr, Danur ditemani asisten pelatih Sugeng Widodo dan pelatih kiper Dwi ‘Kirun’ Sasmianto. Sugeng pernah menjadi pemain Persema dan asisten pelatih Persema, saat ditangani pelatih Rohanda. Sementara Kirun, juga pernah menjadi pelatih penjaga gawang Persema dan Arema. (sportanews)
