Pada awal pertandingan, permainan kedua kubu terlihat masih mempelajari pola permainan lawan. Pada menit ke-8, serangan sigap dari sayap kanan PSIS, sepakan melambung Yunus langsung merobek jaring Persiwa.
Usai membuahkan gol, pasukan Semarang tak berhenti menyerang. Mental para pemain Persiwa yang drop dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak asuhan Eko Riyadi itu dengan serangan mematikan. Namun penyelesaian yang kurang maksimal masih menjadi batu sandungan bagi Ronald Fagundez cs ini untuk menambah gol.
Saling serang terus terjadi selama jalannya babak pertama. Persiwa dengan penuh kekuatan mencoba menyobek lini belakang PSIS. Namun beberapa kali upaya mereka harus dikandaskan oleh tembok besar dari kipper Catur. Hingga turun minum, belum ada tambahan gol dari PSIS.
Mengawali babak kedua, PSIS langsung bergerak frontal menghimpit pertahanan Persiwa. Pasukan Wamena nampak mulai kocar-kacir oleh serangan bertubi-tubi yang dilangsungkan oleh Fagundez dan Frangky hingga pada menit ke-10, Harry Nur menyarangkan kulit bundar ke gawang Wamena lewat sundulannya.
Berselang sembilan menit kemudian, Harry Nur kembali mengoyak jaring lawan. Sontak, teriakan para supporter pecah semakin bersemangat dalam menyanyikan yel-yel kebanggaan mereka. Belum surut animo penonton, Harry kembali mencetak gol pada menit ke-66.
Persiwa yang mulai kehilangan mental masih mencoba untuk mengurangi ketinggalan. Namun, serangan balik dari PSIS harus membawa bola kembali mencium jaring Wamena. Gol tercipta pada penghujung babak kedua oleh Nufiandani.
Dari pertandingan tersebut PSIS menambah poin menjadi 11 angka setelah mengarungi 5 laga. Hal ini memastikan PSIS untuk masuk ke dalam semifinal Divisi Utama 2014 bersama PSS Sleman yang lebih dulu memastikan lolos. Sementara itu, Persiwa harus rela terpuruk di dasar klasemen grup N dan hanya mengantongi 1 angka dalam 5 pertandingan.
