
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menanyakan komitmen
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait penyelanggaraan
kompetisi Indonesia Super League (ISL).
CEO APPI, Valentino Simanjuntak, sangat kecewa dengan terus
bergulirnya ISL di tengah belum terselesaikannya permasalahan tunggakan
gaji pemain. “Padahal janjinya izin ISL akan dicabut jika belum ada
penyelesaian gaji hingga 12 Januari 2012,” kata Valentino, Selasa
(15/1).
Penyelesaian tunggakan gaji pemain menjadi salah satu syarat yang
diajukan pemerintah melalui BOPI kepada PT Liga (PT LI) menggulirkan
kompetisi ISL. Tapi, kata Valentino, hingga kini realisasi penyelesaian
gaji tidak berjalan maksimal.
Menurut laporan yang diterima APPI, baru ada satu klub yang mulai
melakukan penyelesaian, yakni PSPS Pekanbaru. “Baru PSPS. Itu pun hanya
satu bulan yang dibayarkan. Sedangkan klub-klub lainnya belum ada
realisasi penyelesaian gaji,” tutur Valentino.
Ketua BOPI Haryo Yuniarto mengatakan sudah melakukan evaluasi kepada
PT LI sebelum tenggat waktu 12 Januari. Hasilnya BOPI memutuskan tidak
menarik izin ISL karena sudah ada langkah-langkah dan itikad baik
menyelesaikan permasalahan dari klub LSI dan operator liga.
Haryo menjelaskan, beberapa klub yang sudah bertanding seperti
Sriwijaya FC dan Persiba Balikpapan sudah melunaskan kewajibannya.
Sedangkan PSPS sudah mendapat dana talangan dari PT LI meskipun baru
untuk satu bulan gaji pemain.
“Walau pemain PSPS baru dibayar satu bulan, tapi ini sudah dibilang
sebagai realisasi. Sedangkan klub-klub lainnya terus berjalan
prosesnya,” ucap Haryo.
Selain itu, ungkap Haryo, PT LI sudah berjanji akan melakukan
pelunasan tunggakan melalui dana talangan sebelum 30 Maret 2012. “Hal
ini juga disesuaikan dengan keinginan APPI yang tidak ingin pelunasan
dilakukan dalam waktu lama,” tutur Haryo. (bolaindo.com)

