
Pelatih PSM Makassar Petar Segrt, berusaha mengombinasikan program
latihan fisik, taktik dan strategi. Termasuk teknik bermain cepat dalam
setiap latihan untuk anak-anak asuhnya.
Dari beberapa kali latihan, kalau Petar memberikan porsi lebih untuk
latihan game. Caranya, dalam setiap latihan, dia membagi anak-anak
asuhnya menjadi dua tim.
Tim pertama berisikan pemain yang musim lalu berada dalam skuad
utama. Sedangkan tim kedua adalah pemain pelapis. Dalam program latihan,
Petar tidak memerintahkan anak-anak asuhnya bermain dengan umpan-umpan
panjang.
Syamsul Chaeruddin lebih banyak bermain satu dua dan cepat.
Menurutnya, filosofi main cepat sudah harus diberikan karena jadwal
kompetisi semakin dekat.
Pelatih asal Kroasia ini juga mengatakan, sebulan jelang bergulirnya
liga, anak-anak asuhnya harus intens menggelar game. Baik sesama pemain,
maupun uji coba dengan beberapa klub amatir.
Uji coba penting dilakukan untuk melihat sisi-sisi mana yang dinilai
masih rapuh dan lini mana yang cukup bagus. “Kami butuh uji coba dan
kemudian melakukan evaluasi,” paparnya.
Akhir Desember 2012 lalu, PSM mengikuti turnamen pra musim Walikota
Cup di Ternate. Hasilnya, anak-anak asuh Petar, pulang ke Makassar
sebagai juara.
Namun ada beberapa catatan penting yang harus diperbaiki. Seperti
rapuhnya barisan pertahanan PSM karena kebobolan tiga gol dari dua kali
pertandingan.
Termasuk masih buruknya fisik pemain akibat panjangnya libur
kompetisi di musim lalu. Catatan inilah yang harus diselesaikan Petar
sebelum komeptisi resmi berjalan.

