Takluk 2-0 dari tuan rumah PSPS Pekanbaru, Sabtu (16/2) lalu, dinilai
oleh asisten pelatih Gresik United Suwandi HS, lantaran finishing para
pemainnya sedang buruk. Selain itu, konsentrasi para pemainnya juga
lemah, serta kurang disiplin dalam mengamankan areanya masing-masing.
Finishing menjadi catatan, karena dalam laga itu pilar-pilar Gresik
United mendapatkan beberapa peluang emas, tapi gagal dikonversikan
menjadi gol. Aldo Barreto, Matsunaga Shohei, maupun Siswanto, memang
sering merepotkan lini pertahanan PSPS. Namun mereka harus gigit jari,
karena gagal membobol gawang PSPS.
“Banyak peluang, tapi tak ada satu gol pun yang tercipta. Kami akui,
finishing anak-anak kurang bagus. Ini yang menjadi pekerjaan rumah buat
kami ke depan,” ujar Suwandi HS
Selain itu, kekalahan atas PSPS juga buah dari lemahnya konsentrasi
dan kurang disiplinnya para pemain di lapangan. Sebab, dua gol PSPS yang
bersarang ke gawang Gresik United, lebih dikarenakan buruknya
konsentrasi dan kedisiplinan pemain.
“Pemain teledor dalam mengantisipasi umpan crossing, karena lemahnya
konsentrasi dan kurang disiplin. Bermula dari inilah, kami kebobolan di
menit-menit awal babak pertama oleh PSPS,” bebernya.
Suwandi menambahkan, ke depan Gresik United harus bisa meminimalisir
kesalahan-kesalahan saat bertanding. Pasalnya, dari kesalahan seperti
inilah malapetaka menghinggapi tim kebanggaan Ultrasmania tersebut saat
menghadapi PSPS.
“Terutama kesalahan lini belakang, inilah yang harus diminimalisir.
Gol kedua PSPS ke gawang kami, adalah karena kiper kami melakukan
kesalahan dalam mengumpan bola. Bola itu lalu diserobot oleh pemain
lawan dan langsung menembaknya ke arah gawang kami,” terang Suwandi.
Di menit-menit awal babak pertama, tuan rumah PSPS langsung menekan
pertahanan Gresik United dan berhasil membobol gawang yang dikawal oleh M
Sandi Firmansyah melalui Ndiaye Pape Latyr.
“Sejak menit-menit awal, kami selalu ditekan. Ini karena pemain
kurang disiplin dalam menjaga pergerakan pemain lawan. Akibatnya, di
menit keenam, PSPS berhasil membobol gawang kami. Saat itu kiper Sandi
mati langkah dalam mengantisipasi pergerakan Pape,” pungkasnya.
Pada pertandingan tersebut, skuat Gresik United belum didampingi oleh
pelatih kepala Suharno, karena masih dalam masa pemulihan usai dilanda
demam berdarah. Dan, kekalahan ini membuat Gresik United melorot
keperingkat ketiga, dengan disalip oleh Arema.