Kini PSMS mengemas 15 poin dari delapan kali tanding atau selisih dua
poin dari PS Bangka (17 poin) yang sudah melakoni sembilan partai.
Di tengah persoalan krisis finansial, sejatinya motivasi skuat PSMS
Divisi Utama PT Liga untuk melaju ke babak 12 besar sangat besar. Tim
besutan Suharto AD ini masih punya peluang untuk lolos dari fase grup
Grup I untuk berebut tiket ke ISL musim depan. PSMS yang sempat
mengudeta posisi dua dalam satu hari usai menaklukkan PSAP (3-2) Sabtu
lalu, harus kembali turun ke posis tiga setelah PS Bangka mendulang
kemenangan besar 11-0 lawan PS Bengkulu.
Kini PSMS mengemas 15
poin dari delapan kali tanding atau selisih dua poin dari PS Bangka (17
poin) yang sudah melakoni sembilan partai, dan selisih empat poin dari
pemuncak klasemen Persisko (19 poin) yang juga sudah menjalani sembilan
laga. PSMS masih punya dua laga tersisa, sementara dua tim teratas hanya
satu partai lagi. Tak ada kata lain selain memenangkan dua laga
tersebut, melawan PS Bengkulu (4/6) dan PS Bangka (9/6) untuk bisa
mengamankan naik ke posisi dua teratas.
“Seperti target saya
dan tim pelatih bersama anak-anak dari lima laga di putaran kedua semua
harus dimenangkan. Kami sudah menjalani tiga laga dengan kemenangan,
tinggal dua laga away pamungkas sebagai penentu,” ujar Suharto.
Tanpa
menafikan PS Bengkulu, Suharto optimis bisa mengalahkan tim tuan rumah
yang di putaran pertama ditaklukkan 4-1 di Stadion Baharoeddin Siregar,
Lubukpakam. “Semoga kami bisa mendulang hasil serupa di kandang mereka,”
timpalnya.
Namun, tentu laga terpenting adalah lawan PS Bangka
sebagai laga penentu. Jika PSMS bisa mengalahkan PS Bengkulu, maka poin
PSMS menjadi 18 dan mengudeta kembali PS Bangka. Selisih satu poin
antarkedua tim akan ditentukan di laga terakhir. PS Bangka bukan tim
sembarang, di putaran pertama PSMS takluk 4-0 di kandang. “PS Bangka tim
lawan terberat di kompetisi ini. Tapi harus optimis bisa meraih poin di
Bangka,” ungkapnya.
Saat ini, kekuatan tim Suharto memang sangat
bertumpu pada pemain muda. Pemain senior di posisi krusial lini tengah
seperti Afan Lubis sudah tidak bersama tim lagi sejak kisruh persoalan
pembayaran hak yang tak jelas juntrungannya. Afan yang memilih tidak
latihan sejak putaran kedua, akhirnya didepak.
Selain Afan, Ade
Chandra Kirana alias Acong juga sudah absen latihan pasca-tim ini
menjalani dua laga tandang di Tembilahan dan Jambi. Acong juga tidak
memperkuat tim saat menghadapi PSAP Sigli. Sedangkan, Alamsyah Nasution
masih cedera. Namun, berkaca pada laga lawan PSAP, Hardiantono dkk bisa
menjalankan strategi pelatih dengan baik dan memenangkan pertandingan.
Dua pemain muda Muhammad Irfan dan Tri Hardiansyah yang mengisi posisi
di lini tengah mampu berperan dengan baik.
“Mereka bisa
menjalani tugasnya dengan baik. Walau ada grogi di 20 menit babak
pertama tapi sudah bisa menjadi penghubung pertahanan dan penyerangan.
Malah Tri menyumbang gol, mereka sudah mulai percaya diri,” jelasnya.
Persoalan
yang kini sedang digodok tim pelatih adalah mencari opsi pengganti dua
pemain yang harus absen lawan PS Bengkulu. Yakni, Safrial Irfandi yang
diganjar kartu merah setelah menerima dua kartu kuning saat lawan PSAP.
Selain itu, kiper Zulham Saputra juga harus absen di dua laga pamungkas,
karena menerima kartu merah juga di pertandingan lawan PSAP.
“Di
posisi kiper masih ada Irwin Ramadhana, dan di posisi Irfandi juga ada
beberapa pemain yang bakal mengisi. Kami masih terus berbenah. Opsi kami
tim pelatih adalah memaksimalkan pemain yang ada,” pungkasnya.
Secara
teknis, akumulasi poin di dua laga ini, sambung Suharto sangat berharap
tidak ada kendala yang membuat motivasi skuatnya menurun. Menurutnya,
target tim untuk berjuang berebut tiket ISL harusnya tidak hanya datang
dari manajemen ke skuat, tapi juga dari atas.
“Pelatih hanya
bicara strategi dan terus memotivasi anak-anak. Secara teknis saya bisa
atasi. Tapi selain kami harus ada dukungan ke pemain. Cobalah dipahami
oleh pengurus,” ungkapnya. (goal.com)