Nama Persik Kediri mungkin jauh lebih mentereng dibanding Perseru Serui,
lawan di partai semifinal Divisi Utama nanti. Tapi walau ketenaran
kedua klub tersebut berbeda jauh, rekor yang ditorehkan Perseru musim
ini tidak kalah dengan milik Persik Kediri.
Bahkan Perseru memiliki catatan lebih bagus pada babak 12 besar lalu dengan tanpa terkalahkan di enam pertandingan. Perseru memperoleh empat kali kemenangan dan dua imbang, ditambah rekor kebobolan paling sedikit di antara kontestan 12 besar lain yakni hanya tiga gol.
Persik yang musim ini tampil impresif ternyata masih kalah dibanding rekor milik klub asal Papua tersebut. Persik masih sempat sekali kalah di babak 12 besar, yakni kala berseteru dengan PSCS Cilacap, walau perolehan poin di akhir babak itu Persik lebih unggul satu angka.
Rekor lain yang tak bisa diabaikan, Perserui belum pernah kalah menghadapi klub-klub asal Jawa. Pada babak 12 besar lalu, satu-satunya semifinalis dari luar Jawa ini dikurung tiga klub asal Jawa, yakni Persikabo Bogor, PS Mojokerto Putra dan Perseba Super Bangkalan.
Hasilnya? Tim berjuluk The Black Orange terburuk hanya mendapat hasil imbang saat bertandang ke markas Persikabo Bogor dan PS Mojokerto Putra. Rekor ini tak kalah jika dibandingkan Persik yang juga memenangkan dua pertandingan lawan klub asal luar Jawa.
Hanya saja, Persik hanya ketemu satu tim asal Sumatera, yakni Persisko Tanjabar dan memenangi dua kali pertemuan di babak 12 besar. Dari dua rekor di atas, sudah bisa menjadi gambaran bahwa kekuatan Persery bukan kekuatan yang pantas diremehkan oleh Persik yang lebih kenyang sepakbola level atas.
Persik Kediri rupanya sangat menyadari bahwa lawan harus diladeni dengan kekuatan terbaik. Tim Macan Putih telah melakukan persiapan intensif dan berbeda dengan sebelumnya, Persik memutuskan berangkat lebih awal ke Solo dengan tujuan persiapan lebih bagus.
Kala melakoni babak 12 besar lalu di Stadion Pandan Arang Boyolali dan Stadion manahan Solo, tim kebanggaan Kota Tahu baru berangkat sehati sebelum pertandingan. Untuk kali ini Persik berangkat lebih cepat, yakni Jumat (6/9), dengan membawa seluruh kekuatan.
“Persiapan sudah sangat matang dan hingga keberangkatan ke Solo kondisi tim sangat bagus. Saya tidak tahu bagaimana persiapan lawan (Perseru), yang pasti Persik harus siap segalanya menghadapi pertandingan nanti. Semua aspek teknis sudah saya persiapkan dan tim siap tempur,” tegas Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo.
Kendati Perseru belum dikenal luas di persepakbolaan Indonesia, Aris meyakini kekuatan lawannya itu idaklah main-main dan pastinya memiliki keistimewaan tersendiri. “Perseru satu-satunya tim dari luar Jawa. Jadi sudah jelas Perseru memiliki suatu keunggulan yang membuat mereka sampai di babak ini,” cetusnya. (Kukuh Setiawan/Koran SI/min)
Bahkan Perseru memiliki catatan lebih bagus pada babak 12 besar lalu dengan tanpa terkalahkan di enam pertandingan. Perseru memperoleh empat kali kemenangan dan dua imbang, ditambah rekor kebobolan paling sedikit di antara kontestan 12 besar lain yakni hanya tiga gol.
Persik yang musim ini tampil impresif ternyata masih kalah dibanding rekor milik klub asal Papua tersebut. Persik masih sempat sekali kalah di babak 12 besar, yakni kala berseteru dengan PSCS Cilacap, walau perolehan poin di akhir babak itu Persik lebih unggul satu angka.
Rekor lain yang tak bisa diabaikan, Perserui belum pernah kalah menghadapi klub-klub asal Jawa. Pada babak 12 besar lalu, satu-satunya semifinalis dari luar Jawa ini dikurung tiga klub asal Jawa, yakni Persikabo Bogor, PS Mojokerto Putra dan Perseba Super Bangkalan.
Hasilnya? Tim berjuluk The Black Orange terburuk hanya mendapat hasil imbang saat bertandang ke markas Persikabo Bogor dan PS Mojokerto Putra. Rekor ini tak kalah jika dibandingkan Persik yang juga memenangkan dua pertandingan lawan klub asal luar Jawa.
Hanya saja, Persik hanya ketemu satu tim asal Sumatera, yakni Persisko Tanjabar dan memenangi dua kali pertemuan di babak 12 besar. Dari dua rekor di atas, sudah bisa menjadi gambaran bahwa kekuatan Persery bukan kekuatan yang pantas diremehkan oleh Persik yang lebih kenyang sepakbola level atas.
Persik Kediri rupanya sangat menyadari bahwa lawan harus diladeni dengan kekuatan terbaik. Tim Macan Putih telah melakukan persiapan intensif dan berbeda dengan sebelumnya, Persik memutuskan berangkat lebih awal ke Solo dengan tujuan persiapan lebih bagus.
Kala melakoni babak 12 besar lalu di Stadion Pandan Arang Boyolali dan Stadion manahan Solo, tim kebanggaan Kota Tahu baru berangkat sehati sebelum pertandingan. Untuk kali ini Persik berangkat lebih cepat, yakni Jumat (6/9), dengan membawa seluruh kekuatan.
“Persiapan sudah sangat matang dan hingga keberangkatan ke Solo kondisi tim sangat bagus. Saya tidak tahu bagaimana persiapan lawan (Perseru), yang pasti Persik harus siap segalanya menghadapi pertandingan nanti. Semua aspek teknis sudah saya persiapkan dan tim siap tempur,” tegas Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo.
Kendati Perseru belum dikenal luas di persepakbolaan Indonesia, Aris meyakini kekuatan lawannya itu idaklah main-main dan pastinya memiliki keistimewaan tersendiri. “Perseru satu-satunya tim dari luar Jawa. Jadi sudah jelas Perseru memiliki suatu keunggulan yang membuat mereka sampai di babak ini,” cetusnya. (Kukuh Setiawan/Koran SI/min)