PSSI menyayangkan digelarnya laga antara Persis
Solo melawan PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9/13), yang
berujung kerusuhan antarsuporter.
Pertandingan antarkedua tim sebenarnya berjalan cukup lancar meski
sengit. Gangguan justru berasal dari tribun penonton. Suporter tuan
rumah mengintimidasi tim tamu dengan lemparan benda-benda keras.
Di sejumlah titik di tribun penonton, suporter kedua kubu terlibat
bentrok, sementara tekanan terhadap tim tamu kian memanas. Pemain PSS
Sleman pun memutuskan untuk tidak melanjutkan laga di babak kedua.
Sementara itu, bentrok antarpendukung semakin memanas. Sejumlah
penonton mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Wasit
akhirnya memutuskan PSS Sleman kalah walk out (WO) dan menghadiahkan kemenangan 3-0 untuk Persis.
Sekretaris jenderal PSSI, Joko Driyono, menyayangkan langkah PT Liga
Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang tetap menggelar laga Divisi
Utama tersebut. Sebabnya, Persis sudah dijatuhi hukuman diskualifikasi
dari Divisi Utama oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Hukuman diberikan karena Persis sudah dua kali melakukan aksi WO. Kini, PSSI tengah menanti laporan dari LPIS.
“Setelah ditelusuri, keputusan Komdis telah memutuskan Persis Solo
didiskualifikasi dari kompetisi. Kami sudah terbitkan suratnya. Kita
mendapatkan informasi, sekalipun belum dari LPIS jika Persis Solo
bertanding. Tentu ini tidak bisa kita benarkan,” kata Joko.
Selain Persis, ada beberapa klub lain yang sudah didiskualifikasi
dari Divisi Utama LPIS dengan alasan yang serupa, yaitu PSIS Semarang,
Persipon Pontianak, Persiwon Wondamai, Persemalra Tual dan Persires
Rengat.
“Dengan status Persis yang seperti itu, kenapa masih bertanding?” Joko mempertanyakan keputusan LPIS.
Sumber : inilah.com