Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Selasa, 11 Maret 2014

Arema Cronus Tumbang di Kanjuruhan

By
Updated : Selasa, 11 Maret 2014 22.18.00
Arema Indonesia vs Hanoi  T&T di Stadion Kanjuruhan Malang, Selasa (11/03) | ligaindonesia.co.id
Arema Indonesia harus tumbang ditangan klub asal Vietnam, Hanoi T&T dengan skor 1-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (11/3) dalam laga penyisihan Grup F AFC Cup 2014. Tiga gol kemenangan Hanoi T&T dicetak oleh Gonzalo Damian Marronkle  di menit 20 dan 33, serta  Nguyen Van Quyet di menit 90. Gol hiburan Singo Edan dilesakkan oleh penalti Christian Gonzales di menit 27.

Permainan cepat serta tusukan dari sisi lapangan menjadi senjata andalan Hanoi untuk menggempur pertahanan tim tuan rumah. Hanoi membuka keunggulan di menit 20 melalui Gonzalo. Pemain asal Argentina ini menyambar bola muntah di muka gawang Arema. Singo Edan sempat menyamakan kedudukan di menit 27 lewat eksekusi penalti Cristian Gonzales. Tendangan dari titik putih diberikan usai seorang pemain bertahan Hanoi melakukan handball di kotak terlarang.

Tapi sayang, di menit 33 Hanoi kembali mencatat keunggulan. Kali ini, gantian mereka yang mendapatkan penalti setelah terjadi pelanggaran di kotak terlarang. Gonzalo Damian Marronkle yang dipercaya maju sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya. Skor 2-1 untuk Hanoi bertahan hingga masa jeda.

Pada babak kedua, Arema mencoba bangkit. Ahmad Bustomi cs tampil lebih tenang dan mengambil kendali permainan. Sialnya, pihak lawan juga telah menyiapkan langkah antisipasi dengan merapatkan pertahanan.

Arema memasukkan sejumlah punggawa baru di lini tengah dan depan pada paruh waktu kedua demi menambah daya gempur. Sejumlah peluang berhasil diciptakan di antaranya lewat Beto Goncalves dan Bustomi, sayangnya tak satu pun yang berujung gol.

Malah di penghujung laga, tepatnya menit 90, Hanoi menambah keunggulan melalui aksi Nguyen Van Quyet memanfaatkan sebuah serangan balik cepat di sebelah kanan pertahanan Arema. Skor 3-1 buat Hanoi bertahan sampai wasit meniup peluit panjang.

Sebuah catatan buruk bagi Arema karena gagal memanfaatkan keuntungan tampil di kandang. Apalagi, sebelumnya mereka juga hanya sanggup bermain imbang 1-1 dengan Selangor. Untuk Hanoi, tambahan 3 poin membuat mereka semakin kokoh di puncak klasemen Grup F dengan raihan 6 poin.

Usai laga pelatih Arema, Suharno mengatakan, faktor kesabaran yang kurang baik, menjadi salah satu sebab timnya kebobolan tiga kali. "Sebenarnya permainan kita tidak kalah, cuma kecepatan mereka  bagus. Saya rasa kita tidak antiklimaks, kita sudah siapkan sebaik mungkin, hanya soal teknik saja. Gol penalti dan dua gol lain tidak perlu terjadi klo anak-anak bermain sabar," kata Suharno.

"Tapi tetep masukan kita terima. Yang jelas Hanoi main cukup bagus, dia punya kecepatan serta tenaga bagus," imbuh Suharno.

Mantan pelatih Persiwa ini juga mengakui bahwa pemain seperti Bustomi baru bergabung dua hari jelang lawan Hanoi. "Saya tidak salahkan pemain, ini hasil tim. Kami juga minta maaf kepada penonton yang kecewa terhadap hasil ini," papar Suharno.

Sedangkan gelandang Arema, Ahmad Bustomi mengakui pemain lawan lebih bermain disiplin. "Mereka dapat memaksimalkan beberapa peluang untuk menghasilkan gol, mungkin babak pertama kita ada 3 hingga 4 peluang yang gagal menjadi gol," jelas Bustomi.

Sementara itu pelatih Hanoi T&T Phan Thanh Hung menyatakan, sebelum bemain, Hanoi terus mencari info soal Arema. "Karena itu Hanoi sangat menghargai sekali tentang kerja keras Arema di pertandingan tadi. Soal suporter?  Luar biasa tapi pemain kami profesional bisa lewati tekanan suporter Arema," kata Phan.

Di tempat bersamaan pemain Hanoi, Gonzalo mengakui soal gol itu tidak masalah, yang penting timnya menang. "Saya senang kita menang. Sayang di laga tadi Gustavo Lopez tidak main," ujar Gonzalo, yang berkawan akrab dengan gelandang Arema, Gustavo Lopez. (ligaindonesia)




Berita Terkait

Comment