CEO Pro Duta, Wahyu Wahab, membenarkan hal tersebut. Dirinya mengatakan bila pergantian tersebut bukan terkait hasil yang dicapai Pro Duta pada putaran pertama, melainkan karena Alfredo Gonzalez lebih berpotensi menempati posisi direktur teknik.
“Pengabdian beliau (Ansyari) yang masih bersatus sebagai pemain kala Pro Duta masih bernama Pro Titan, hingga menjadi asisten empat pelatih berbeda, menjadikan banyaknya pengalaman yang didapat. Hal inilah yang menjadi dasar manajemen menunjuknya,” tegas Wahyu, Selasa.
Dikatakan, selama berada di skuad Kuda Pegasus, Ansyari sudah diwariskan banyak ilmu dari sejumlah pelatih, seperti Dick Buitelaar (Belanda), Roberto Bianchi (Spanyol), Dejan Antonic (Serbia) hingga Alfredo Gomez (Uruguay). Ditambah lagi, pengalamannya yang sudah malang melintang di dunia sepakbola nasional dan menghuni Timnas senior pada 1995-1997.
“Dari pengalamannya saat masih menjadi pemain dan empat pelatih yang didampinginya berbeda itu, tentunya banyak ilmu yang didapat dan diserap. Jadi, saya pikir Ansyari memenuhi syarat sebagai pelatih kepala,” jelasnya.
“Sejumlah pelatih yang didampingi Ansyari pasti memiliki style berbeda-beda. Tapi, Ansyari harus memiliki gaya sendiri dan mampu lepas dari bayang-bayang pelatih yang pernah didampinginya,” tuturnya.
Bahkan, Wahyu menjelaskan penunjukan Ansyari ini sekaligus menjadi pertaruhan kariernya sebagai CEO Pro Duta. Bila gagal, dirinya pun bersiap mengundurkan diri dari kursi tertinggi di Pro Duta tersebut.
“Saya berharap Ansyari mampu mengangkat performa tim di putaran kedua dan jeli melihat kemampuan pemain sekaligus memberdayakan pemain muda,” tegas Wahyu lagi.
Sebagai direktur teknik, Wahyu menegaskan Alfredo akan mengevaluasi hasil yang dicapai Ansyari di putaran kedua. Saat dikonfirmasi, Ansyari Lubis mengaku belum mengetahui penunjukan dirinya. “Saya belum tahu, hingga saat ini masih jadi asisten saja,” kata Ansyari. (waspada)
