 |
| ilustrasi - Laga tensi tinggi tersaji pada laga uji coba yang mempertemukan dua tim sekota, PSMS dan Pro Duta FC, Rabu (23/1) di Stadion TD Pardede Medan tahun lalu (foto: sumutpos) |
Derby Kota Medan itu benar-benar berjalan panas sejak awal. Terbukti baru dua belas menit pertandingan berjalan sudah dua kartu kuning yang diberikan oleh wasit. Wasit yang memimpin pertandingan Muhammad Yusuf memberikan kartu kuning untuk Rahmad Hidayat di kubu Pro Duta dan Bambang Suprapto di kubu PSMS. Kedua pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras pada pemain lawan.
Penonton juga tak bisa menikmati permainan apik kedua tim di laga ini karena tensi begitu tinggi. Aksi di lapangan pun tak lagi mempertontonkan skil olah bola. Melainkan sudah menjadi aksi kungfu. Kondisi ini tak bisa ditertibkan karena wasit juga tak bertindak tegas. Petugas keamanan juga sulit untuk menghentikan penonton yang masuk ke lapangan.
Kejadian itu memanas akibat pemain Pro Duta Rahmat Hidayat dan Dony F Siregar kerap memicu suasana menjadi panas. Dan puncaknya pada menit ke-70, ‘adu jotos’ antarpemain terjadi di lapangan. Puncaknya, suporter PSMS marah! Mereka yang kecewa dengan permainan PSMS juga melampiaskan kemarahannya ke para pemain Pro Duta yang emosional.
Petugas keamanan tak mampu menghadang amarah penonton yang masuk ke lapangan dan menyerang para pemain Pro Duta. Gozali dan kawan-kawan pun terpaksa diamankan ke ruang ganti. Rahmat Hidayat tampak memegang kepalanya yang diduga berdarah akibat tawuran itu.
Hingga kerusuhan ini skor masih imbang 0-0. Para pemain juga masih diamankan di ruang ganti. Areal lapangan hingga pukul 18.15 WIB masih dipenuhi oleh para penonton yang tak bisa dikendalikan. Ofisial kedua tim sepakat untuk melanjutkan pertandingan, Minggu (11/5) pagi. (Sportanews)
