Uni Bandung, sejak awal pertandingan babak pertama dimulai sengaja menerapkan pola permainan " defensif" sehingga Persibat Batang kesulitan membongkar lini pertahanan tim kesebelasan tamu yang dijaga oleh Idang Ali, Arighi Fauzan, Riki Subagia, dan Ardiansyah.
Persibat yang sejak awal menargetkan mampu meraih poin sempurna di kandang sendiri terus menekan lini pertahanan Uni Bandung tetapi selalu kandas.
PS Uni Bandung hanya mengandalkan serangan balik juga sempat merepotkan lini pertahanan Persibat yang dijaga oleh Tugihadi, Muh Sodikin, Arif Budiyono, dan Mukmin Aliansyah.
Sejumlah peluang terciptanya gol sempat diperoleh dari kedua kesebelasan itu, tetapi hingga pertandingan babak pertama berakhir, kedudukan tetap 0-0.
Memasuki babak kedua dimulai, pertandingan yang dipimpin wasit Suryadi berasal dari Sleman, Uni Bandung masih menerapkan pola permainan bertahan sehingga terus meningkatkan daya serangan ke lini pertahanan tim kesebelasan tamu.
Persibat sempat mempunyai peluang menciptakan gol ke gawang Uni Bandung yang dijaga oleh penjaga gawang Riski Bagia tetapi berkat kecemerlangan penjaga gawang tim kesebelasan tamu itu bola tidak sampai menjebol gawangnya.
Hingga memasuki memasuki babak kedua berakhir, kedudukan skor tetap bertahan 0-0.
Pelatih Persibat Batang, Lukas Tumbuan mengatakan anak asuhanya sudah berusaha bermain maksimal tetapi tetapi gagal menciptakan gol ke gawang Uni Bandung.
"Secara hasil pertandingan, kami cukup kecewa karena beberap peluang terciptanya gol terbuang percuma. Akan tetapi itulah sepak bola," katanya.
Pelatih Uni Bandung Sabrun Hanafi mengatakan tim kesebelasannya sengaja menerapkan pola permainan defensif sebagai upaya menahan gempuran pemain Persibat Batang.
"Kami sengaja bermain 'defensif' untuk mencuri poin. Secara kualitas permainan Persibat satu kelas diatas Uni Bandung sehingga kami harus bertahan agar mendapat poin. Dengan menahan imbang Persibat maka kami pun masih mempunyai peluang pada pertandingan berikutnya," katanya. (Antara)
