Ibarat terkena ‘kutukan’, Madiun Putra
FC (MPFC) masih saja sulit menang di kandang sendiri Stadion Wilis.
Terbukti, dua jatah home melawan tim asal Jogjakarta, PSS Sleman dan
PSIM, di putaran pertama kompetisi Divisi Utama (DU) terbuang sia-sia
lantaran gagal meraih poin penuh. Laskar Blue Force-julukan MPFC-hanya
mampu meraih hasil imbang.
‘’Lini depan masih sering kehilangan
bola, dan kurang sabar, teman-teman sudah berkomitmen akan semakin kerja
keras dan memberikan hasil yang terbaik, terutama kepada The Mad,’’
pungkasnya. (radarmadiun)
Situasi ini agaknya membuat gerah
manajemen. Owner MPFC Bambang Irianto (BI) langsung mematok target dua
laga tersisa di putaran pertama melawan Perseman Manokwari dan Persenga
Nganjuk harus bisa disapu bersih. ‘’Anak-anak harus bekerja lebih keras,
dan semoga kondisi semua pemain fit,’’ ungkap pria yang menjabat wali
kota Madiun tersebut.
Dia membeberkan, saat laga PSIM itu
hampir separo pemain inti dalam kondisi cedera. Namun, pelatih Wahyudi
mengapresiasi dengan memberikan kesempatan bermain di laga penting
tersebut. BI menyebutkan, ada lima pemain yang cedera. Yakni, kapten
MPFC Agus Riawan, Anderon Da Silva, Tito Purnomo, Randy Hardianto, dan
Toure Mochtar.
Dijelaskan, Mochtar terkena flu sehingga
tak bermain impresif seperti biasanya. Sedangkan Riawan terkena cedera
lutut dan Anderson belum pulih dari cedera hamstring sejak pertandingan
melawan Persinga. ‘’Mau bagaimana lagi, banyak cedera tapi mereka tetap
ingin bermain karena sadar tim membutuhkan tenaganya,’’ ujarnya.
Diakuinya, badai cedera pemain
membuatnya pusing. Belum lagi ditambah absennya Arfan Ariwijaya karena
akumulasi kartu kuning. Di sisi lain, dia menyayangkan penampilan di
bawah form Purniawan dan Wendyk Setyo. Keduanya cenderung terburu-buru
melepaskan tembakan ke gawang lawan dan membuang sejumlah peluang emas.
Meski meraih hasil kurang maksimal di
laga home, BI mengisyaratkan tidak mengusik posisi Wahyudi sebagai coach
MPFC. ‘’Wahyudi tidak bersalah dengan hasil ini, memang lima pemain
kami sebenarnya itu cedera tapi tetap ngotot minta diturunkan,’’
ungkapnya.
Menurut BI, peluang MPFC lolos ke babak
berikutnya masih terbuka. Itu dengan syarat wajib mampu menuai hasil
positif di laga-laga berikutnya. Setidaknya, dua pertandingan tersisa di
putaran pertama bakal dimaksimalkan. Apagi, kedua dua itu digelar di
Stadion Wilis.
Di sisi lain, BI menyampaikan wacana
menambah jumlah pemain di putaran kedua. Yakni, di posisi gelandang dan
penyerang. ‘’Insya Allah pemain saya tambah, di gelandang itu jadi
pelapis Tito Purnomo dan Arfan,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos Radar
Madiun.
BI juga mengapresiasi antusiasme The Mad
Mania hingga membuat suasana Stadion Wilis terutama sektor tribun biru
semakin bergairah. Pun, dia mengaku membuka pintu apabila perwakilan
korwil-korwil The Mad Mania di Kota/Kabupaten Madiun dan Magetan ingin
bertemu. Sebab, keberadaan tim tidak bisa dipisahkan dengan suporter.
‘’Boleh saja kalau bertemu,’’ ujarnya.
Sementara, Kapten MPFC Agus Riawan
mewakili rekan-rekannya meminta maaf kepada The Mad belum bisa
memberikan kemenangan di Wilis. Yang jelas, kata dia, di laga home dan
away berikutnya, tim akan berjuang keras meraih poin penuh.
Riawan juga sangat respek dengan
kekompakan The Mad di sektor tribun biru yang memakinkan koreo dan
menyanyikan chant tanpa henti selama 90 menit. ‘’Kami akan tampil all
out, rasa percaya diri ada tapi kesabaran yang kurang,’’ ungkap pemain
bernomor 88 yang kembali dibekap cedera lutut tersebut.
Diakuinya, barisan lini depan MPFC masih
kurang sabar. Keinginannya cepat memasukkan gol ke gawang lawan. Riawan
menambahkan, strategi 4-2-3-1 yang dimainkan di laga home sebenarnya
sudah cocok. Hanya, dia menilai sejauh ini MPFC masih belum beruntung
saat melakoni laga kandang. Termasuk, belum maksimal ketika finishing.