Manajemen PSS Sleman kini mulai mencari nahkoda tim
setelah pelatih sebelumnya, Hanafi, tak lagi dipakai jasanya. Hanafi
belum genap 30 hari memimpin proses seleksi PSS Sleman.
Menurut manajer Rumadi, diberhentikannya Hanafi tidak terlepas dari
desakan suporter. Gara-garanya, Hanafi membawa gerbang pemainnya dan
mengabaikan pemain lama yang direkomendasikan pelatih sebelumnya,
Widiantoro. Repotnya, pemain yang direkomendasikan merupakan produk
lokal yang sudah lama bermain untuk PSS.
Nama-nama yang muncul ke permukaan pascapemecatan Hanafi adalah
Widyantoro dan Dananjaya. Widyantoro merupakan pelatih PSS Sleman musim
lalu, sedangkan Dananjaya adalah mantan arsitek Persik Kendal.
Kans keduanya memang cukup tinggi untuk menahkodai klub berjuluk “Elang Jawa” musim depan.
Ketika dikonfirmasi, manajemen PSS Sleman belum bisa berkata banyak
mengenai sosok yang akan menahkodai tim musim depan. Mengenai kedua nama
yang disebut-sebut menjadi kandidat utama itu, manajemen mengaku sedang
melakukan pembahasan lebih jauh.
“Performa kedua nama itu memang tak terlalu buruk. Namun, saat ini,
kami belum memutuskan pengganti Hanafi,” terang Sekretaris PSS Sleman,
Pustopa, kepada Tribun Jogja, Selasa (22/1/2013).
Terpisah, Manajer PSS Sleman, Rumadi, mengaku sedang mengoptimalkan
pemakaian mayoritas pemain muda lokal Sleman untuk kompetisi musim
depan.
“Jadi, pelatih PSS nanti juga harus satu jalan dengan manajemen, yaitu memaksimalkan para pemain lokal,” terang Rumadi.