Problem
klasik terus menghantam tim PSPS Pekanbaru. Masalah non teknis akibat
krisis finansial, tak bisa dilepaskan dari persiapan PSPS Pekanbaru
dalam mengarungi kompetisi ISL. Namun, pelatih PSPS, Mundari Karya,
tetap fokus untuk meningkatkan kemampuan teknis anak asuhnya.
Mundari menyerahkan seluruh masalah non teknis kepada manajemen tim.
Bagi mantan pelatih Barito Putera ini, kewajiban profesionalnya adalah
terus menjaga kualitas permainan PSPS Pekanbaru. Dan, ia menilai
permainan PSPS terus mengalami perkembangan.
Pada turnamen Inter Island Cup, PSPS memang sempat mengejutkan,
ketika mengalahkan Sriwijaya FC 1-0 di Palembang. Namun, setelah itu,
PSPS tak pernah meraih kemenangan, hingga dua laga awal ISL 2012/2013.
Uniknya, laga melawan Persija akan ia jadikan momentum untuk bangkit
dan meraih kemenangan perdana. Padahal, dalam enam pertemuan terakhir,
PSPS tidak pernah menang atas Macan Kemayoran, termasuk saat main di
Pekanbaru.
Sebelum terbang ke Jakarta, Mundari sempat mencoba beberapa strategi
alternative yang diyakininya bisa menjadi senjata untuk mengalahkan
Persija. Termasuk diantaranya, mencoba pola baru 3-4-2-1, setelah
sebelumnya lebih akrab dengan pola 4-2-3-1.
Perubahan itu sempat dibocorkan oleh asisten pelatih PSPS, Afrizal.
“Kami akan bermain pakai tiga bek saat lawan Persija. Mudah-mudahan
dengan formasi baru ini minimal kami bisa mendapatkan poin di kandang
Persija nanti,” ujar Afrizal.
Namun ketika dikonfirmasi kepada Mundari, satu hari jelang
pertandingan, ia tidak langsung mengiyakannya. “Oh, itu hanya coba-coba
saja. Kita tidak akan melakukan perubahan radikal. Lihat saja situasi di
lapangan nanti. Kalau saya bocorkan semuanya sekarang juga tidak bagus,
kan?” ungkap Mundari kepada ligaindonesia.co.id, Jumat (25/1).
Kalaupun ada perubahan, kemungkinan hanya pada pergeseran beberapa
pemain. Diantaranya, mendorong Rohit Chan sebagai gelandang serang.
“Rohit ternyata naluri serang yang bagus, karena didukung teknik oke.
Ini akan kita manfaatkan saat lawan Persija. Selebihnya sama, Pape dan
Kone tetap jadi andalan di depan,” pungkas Mundari Karya.