MAGELANG - Mantan pemain belakang PSIS Semarang di
era tahun 1985-1987, Rochadi meninggal dunia dalam usia 58 tahun. Ia
meninggal Selasa ( 15/1) malam sekitar pukul 21.30 WIB, di RSUD Tidar
Kota Magelang. Padahal pagi hari sebelumnya, ia bermain tenis di
lapangan tenis Polres Magelang.
"Pada Selasa kemarin pagi, masih bermain tenis. Namun, pada sore harinya ia mengeluh tidak enak badan dan berobat ke salah satu dokter tidak jauh dari rumahnya. Saat itu, ia dirujuk ke RSUD Tidar, namun baru beberapa jam, nyawanya tidak tertolong,” kata salah satu tetangga Rochadi, Yulistianto, Rabu (16/1) yang dilansir dari Kedaulatan Rakyat.
Meninggalnya Rochadi, membuat kaget sejumlah rekan yang bermain tenis sehari sebelumnya, yakni H Totok. Menurutnya, dalam permainan tenis Selasa kemarin, almarhum berpasangan dengan dirinya dan melawan pasangan Haryadi dan Karno. Dalam permainan tersbeut ia dan Rochadi berhasil memenangkan dengan skor 8-3. “Almarhum hanya bermain satu set saja. Saat istirahat, dirinya meluapkan kegembiraannya dengan berteriak kencang sekali,” kenangnya.
Pemain yang seangkatan dengan Ribut Waidi (alm), Acmad Muhariah, Yuli Setya Budi, Budi Wahyono di PSIS tersebut, kata Yulistianto, sekitar 6 bulan lalu pernah menderita sakit jantung dan gejala stroke. Pada Rabu (16/1) tadi, jenazah Rochadi dimakamkan di Pemakaman Umum Giri laya Magelang atau sekitar 500 meter dari kediamannya di Jalan Sunan Gunung Jati nomor 26, Kampung Jagoan, Kelurahan Jurang Ombo Utara, Kota Magelang.
Prestasi tertinggi yang diraih almarhum yakni turut menghantarkan tim berjuluk Mahesa Jenar meraih gelar juara Perserikatan pada tahun 1987. Dalam partai final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, PSIS mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 1-0. Meskipun gol kemenangan PSIS Semarang kala itu dicetak oleh Tugiman, namun peranan Rochadi sangat besar yakni menjaga dengan disiplin lini pertahanan PSIS dari gempuran lawan.
Almarhum yang juga mantan pegawai BRI Cabang Magelang tersebut, meninggalkan satu orang istri, Supartinah, tiga anak dan dua cucu. Di mata sesama pemain bola, Rochadi dikenal sebagai pemain belakang (stopper) yang handal. Karier di sepakbola, diawali dari klub Galatama Tidar Sakti Magelang tahun 1978-1980-an.
"Pada Selasa kemarin pagi, masih bermain tenis. Namun, pada sore harinya ia mengeluh tidak enak badan dan berobat ke salah satu dokter tidak jauh dari rumahnya. Saat itu, ia dirujuk ke RSUD Tidar, namun baru beberapa jam, nyawanya tidak tertolong,” kata salah satu tetangga Rochadi, Yulistianto, Rabu (16/1) yang dilansir dari Kedaulatan Rakyat.
Meninggalnya Rochadi, membuat kaget sejumlah rekan yang bermain tenis sehari sebelumnya, yakni H Totok. Menurutnya, dalam permainan tenis Selasa kemarin, almarhum berpasangan dengan dirinya dan melawan pasangan Haryadi dan Karno. Dalam permainan tersbeut ia dan Rochadi berhasil memenangkan dengan skor 8-3. “Almarhum hanya bermain satu set saja. Saat istirahat, dirinya meluapkan kegembiraannya dengan berteriak kencang sekali,” kenangnya.
Pemain yang seangkatan dengan Ribut Waidi (alm), Acmad Muhariah, Yuli Setya Budi, Budi Wahyono di PSIS tersebut, kata Yulistianto, sekitar 6 bulan lalu pernah menderita sakit jantung dan gejala stroke. Pada Rabu (16/1) tadi, jenazah Rochadi dimakamkan di Pemakaman Umum Giri laya Magelang atau sekitar 500 meter dari kediamannya di Jalan Sunan Gunung Jati nomor 26, Kampung Jagoan, Kelurahan Jurang Ombo Utara, Kota Magelang.
Prestasi tertinggi yang diraih almarhum yakni turut menghantarkan tim berjuluk Mahesa Jenar meraih gelar juara Perserikatan pada tahun 1987. Dalam partai final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, PSIS mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 1-0. Meskipun gol kemenangan PSIS Semarang kala itu dicetak oleh Tugiman, namun peranan Rochadi sangat besar yakni menjaga dengan disiplin lini pertahanan PSIS dari gempuran lawan.
Almarhum yang juga mantan pegawai BRI Cabang Magelang tersebut, meninggalkan satu orang istri, Supartinah, tiga anak dan dua cucu. Di mata sesama pemain bola, Rochadi dikenal sebagai pemain belakang (stopper) yang handal. Karier di sepakbola, diawali dari klub Galatama Tidar Sakti Magelang tahun 1978-1980-an.
