Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Senin, 18 Februari 2013

Finishing Gresik United Memang Lemah

By
Updated : Senin, 18 Februari 2013 23.20.00



Takluk 2-0 dari tuan rumah PSPS Pekanbaru, Sabtu (16/2) lalu, dinilai oleh asisten pelatih Gresik United Suwandi HS, lantaran finishing para pemainnya sedang buruk. Selain itu, konsentrasi para pemainnya juga lemah, serta kurang disiplin dalam mengamankan areanya masing-masing.

Finishing menjadi catatan, karena dalam laga itu pilar-pilar Gresik United mendapatkan beberapa peluang emas, tapi gagal dikonversikan menjadi gol. Aldo Barreto, Matsunaga Shohei, maupun Siswanto, memang sering merepotkan lini pertahanan PSPS. Namun mereka harus gigit jari, karena gagal membobol gawang PSPS.

“Banyak peluang, tapi tak ada satu gol pun yang tercipta. Kami akui, finishing anak-anak kurang bagus. Ini yang menjadi pekerjaan rumah buat kami ke depan,” ujar Suwandi HS

Selain itu, kekalahan atas PSPS juga buah dari lemahnya konsentrasi dan kurang disiplinnya para pemain di lapangan. Sebab, dua gol PSPS yang bersarang ke gawang Gresik United, lebih dikarenakan buruknya konsentrasi dan kedisiplinan pemain.

“Pemain teledor dalam mengantisipasi umpan crossing, karena lemahnya konsentrasi dan kurang disiplin. Bermula dari inilah, kami kebobolan di menit-menit awal babak pertama oleh PSPS,” bebernya.

Suwandi menambahkan, ke depan Gresik United harus bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan saat bertanding. Pasalnya, dari kesalahan seperti inilah malapetaka menghinggapi tim kebanggaan Ultrasmania tersebut saat menghadapi PSPS.

“Terutama kesalahan lini belakang, inilah yang harus diminimalisir. Gol kedua PSPS ke gawang kami, adalah karena kiper kami melakukan kesalahan dalam mengumpan bola. Bola itu lalu diserobot oleh pemain lawan dan langsung menembaknya ke arah gawang kami,” terang Suwandi.

Di menit-menit awal babak pertama, tuan rumah PSPS langsung menekan pertahanan Gresik United dan berhasil membobol gawang yang dikawal oleh M Sandi Firmansyah melalui Ndiaye Pape Latyr.

“Sejak menit-menit awal, kami selalu ditekan. Ini karena pemain kurang disiplin dalam menjaga pergerakan pemain lawan. Akibatnya, di menit keenam, PSPS berhasil membobol gawang kami. Saat itu kiper Sandi mati langkah dalam mengantisipasi pergerakan Pape,” pungkasnya.

Pada pertandingan tersebut, skuat Gresik United belum didampingi oleh pelatih kepala Suharno, karena masih dalam masa pemulihan usai dilanda demam berdarah. Dan, kekalahan ini membuat Gresik United melorot keperingkat ketiga, dengan disalip oleh Arema.

Berita Terkait

Comment