Sial menimpa David Konah Batoe. Defender PSLS itu ditandu keluar
lapangan pada menit ke-26 pada pertandingan melawan Persiraja di Stadion
H Dimurthala Lampineung, Banda Aceh, Selasa (26/2). Konah mengalami
patah kaki kanan setelah dilanggar kapten tuan rumah, Erik Saputra. Bila
Erik diganjar kartu merah akibat kejadian itu, maka Konah harus
dilarikan ke rumah sakit.
Menurut Nasrul Koto, pelatih PSLS, pemain bertahan asal Liberia itu
mengalami patah kaki kanan, persisnya di atas pergelangan atau di bawah
tulang kering. "Pagi ini tim sudah balik ke Lhokseumawe, sedangkan Konah
kita tinggal di Banda Aceh. Dia masih di rumah sakit karena harus
menjalani operasi," kata Nasrul, Rabu (27/2). Kabar buruknya, pemulihan
cedera pemilik nomor punggung 25 itu memakan waktu cukup lama.
"Bisa berbulan-bulan, atau bahkan satu tahun," keluh Nasrul. Itu
artinya, bisa jadi laga melawan Persiraja menjadi pertandingan pertama
sekaligus terakhir Konah di Indonesian Premier League (IPL) musim ini.
Itu yang sangat disesalkan kubu PSLS, sebab merekalah yang paling
dirugikan atas insiden tersebut. "Semua rugi, baik Konah maupun klub.
Tapi klublah yang paling dirugikan dalam hal ini," lanjut mantan pemain
Timnas Indonesia ini.
Nasrul ingin seluruh pemain berkaca pada musibah yang menimpa Konah. Ke
depan dia berharap tidak ada lagi aksi-aksi pelanggaran keras yang
mengakibatkan cedera parah. "Para pemain harus ngerti bahwa mereka itu
sama-sama cari uang dari bola. Itu profesi utama mereka, jadi mesti
saling menjaga," ingatnya.
Absennya Konah membuat PSLS kehilangan benteng tangguh di belakang.
Kini Laskar Pase--julukan PSLS--murni bertumpu pada deretan bek lokal.
Sebab dua pemain asing lainnya, Machia Malock Georges dan Carlos Raul
Sciucatti, berposisi sebagai gelandang dan striker. (IPL)