Persik Kediri mungkin belum mengalami perubahan signifikan dalam
aspek finansial. Kendati begitu, Persik mengawali Divisi Utama musim ini
dengan konfidensi tinggi. Terutama setelah mencatat hasil memuaskan di
pertandingan pembuka lawan PSIM Yogyakarta lalu.
Persik Kediri mencatat kemenangan tipis 0-1 kala melawat ke kandang
PSIM dan hasil itu cukup memberikan gairah tersendiri. Tak heran jika
laga kedua menghadapi PPSM Magelang pada Jumat (15/2) di Magelang, klub
berjuluk Macan Putih optimistis meraup hasil serupa.
Persik memiliki catatan bagus bertemu PPSM. Kala masih berlaga di
Divisi Utama PSSI musim lalu, Persik tidak pernah kalah dan malah menang
5-0 saat bermain di Stadion Brawijaya Kediri. Pelatih Persik Aris Budi
Sulistyo berharap timnya bisa memanfaatkan situasi bagus belakangan ini.
“Setelah menang di kandang PSIM, kepercayaan diri pemain sangat
bagus. Kondisi tim juga menggembirakan, sehingga kami percaya bisa
mendapatkan angka di Magelang,” ucap Aris, Kamis (14/2). Sebagai target
awal, Persik sebenarnya hanya ingin mendapatkan satu angka.
Tetapi target itu bisa berubah jika pada perkembangannya Persik
memiliki kemampuan untuk memenangi laga seperti di Yogyakarta lalu. Aris
menginginnya timnya kembali membuat kejutan dan pulang dengan membawa
angka absolut. Jika terealisasi, itu bakal menjadi start menawan bagi
Macan Putih.
“Kemenangan di kandang PSIM sangat mengejutkan. Sebuah awal yang
bagus dan kami ingin melanjutkan itu. Tapi saya ingkatkan ke pemain agar
tidak cepat merasa sempurna, karena ini baru awal musim. Masih banyak
pertandingan lebih berat ke depannya,” tambah Aris Budi, yang sekaligus
mantan pemain Persik.
Menghadapi PPSM, perhatian Persikmania tentu bakal terpusat pada
sosok gelandang Oliver Makor. Pemain ini tampaknya ditakdirkan menjadi
bintang di tim berwarna ungu. Satu gol Makor ke gawang PSIM lalu
membuktikan Persik tidak salah kembali memperpanjang masa kerjanya di
Kediri.
Musim lalu Makor juga menjadi sosok vital dalam tim Macan Putih dan
mencetak delapan gol sepanjang musim Divisi Utama 2011-2012. Kendati
usianya sudah menginjak 40 tahun, pemain asal Liberia tersebut masih
stabil dari aspek fisik maupun teknik.
“Dia menjadi sosok panutan di dalam maupun luar lapangan. Karena
itulah saya ngotot membawanya kembali ke Persik, karena kemampuannya
sangat dibutuhkan tim ini. Saya senang dia mencetak gol kemenangan di
Yogyakarta dan berharap dia terus memberikan kontribusi besar pada tim,”
tutur Aris soal Oliver Makor.
Pada laga menantang PPSM, kemungkinan Persik bermasalah dengan
kebugaran gelandang Harianto. Kendati begitu, Aris masih memiliki
beberapa gelandang dengan kemampuan di atas rata-rata, salah satunya
Fatchul Ihya yang bisa berkolaborasi dengan Makor di lapangan tengah.