Tak bisa dipungkiri, kekalahan dari Persikabo Bogor 2-0 pada laga
lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia, di stadion Cibinong, Bogor (13/2),
membuat PSIS cukup terpukul.
Bagaimana tidak, klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini, akhirnya
tergelincir ke peringkat empat klasmen sementara grub II, dibawah tim
tetangga PSCS Cilacap yang sama-sama mengemas 6 poin. Sementara itu
dengan kemenangan tersebut Persikabo memuncaki klasmen sementara dengan 8
poin dari empat kali pertandingan, disusul Persitara Jakarta Utara
dengan poin yang sama.
PSIS saat ini sudah menjalani tiga kali pertandingan. Dari tiga
pertandingan yang dijalani, hanya dua gol tercipta yakni kala melawan
PSCS Cilacap dan Persikad Depok akhir pekan lalu. Itupun salah satu gol
dari hasil bunuh diri pemain belakang PSCS.
Dengan hanya mampu menciptakan dua gol dari tiga pertandingan tentu,
bukan sebuah prestasi yang bagus bagi tim sekelas PSIS. Mengingat
tim-tim lain terutama sesama tim yang berambisi lolos Indonesia Super
League (ISL), seperti PSCS. Persitara, dan Persikabo.
Pelatih PSIS Firmandoyo mengakui, anak-anak asuhnya masih kurang
produktif untuk menciptakan gol. Kekalahan 2-0 menunjukan performa
anak-anak asuhnya masih kurang mampu mengembangkan permainan.
Seperti yang terlihat di dua laga terakhir meraka melawan Persikad
Depok dan Persikabo Bogor. Kondisi lapangan yang kurang memadai, becek
dan berkubang, membuat skuad PSIS tidak mampu mengembangkan permaianan.
Namun sebenarnya, untuk pesepakbola professional, kendala lapangan bukan
sebuah alasan untuk tidak bisa bermain bagus.
Firmandoyo mengaku, striker yang dimiliki banyak melakukan blunder.
“Tiga laga dua gol, masih belum produktif. Pemain depan banyak melakukan
blunder. Maksudnya adalah, ada kesempatan tetapi tidak bisa menjadi
gol. Bola yang seharunya langsung dilepas, oleh pemain justru diumpan,
ini sebuah kesalahan fatal bagi seorang striker,” ujarnya.
Mantan Pelatih Persik Kendal ini menilai, striker asingnya Emile
Linkers juga belum menemukan performa terbaiknya. Dia justru
membandingan dengan pemain muda Hari “Mukri” Nur, yang terus menunjukan
peningkatan performa baik ketika berlatih maupun bertanding.
Diapun tidak akan segan memparkirkan Linkers apabila terus menerus
tidak mampu mencetak gol, dan menggantinya dengan striker lain. “Semua
pemain memiliki kesempatan untuk masuk skuad inti dan skuad inti juga
tidak menutup kemungkinan tidak dimainkan jika tidak bagus,” ujarnya.
Manajer tim PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho, menambahkan kelahan
dari Persikabo jangan sampai membuat mental pemain turun. Pasalnya,
kompetisi masih panjang, dan lawan yang akan dihadapi semakin
berat.”Kita memang kalah melawan Persikabo, tetapi kekalahan itu akan
menjadi pelajaran bagi tim untuk bermain lebih bagus pada laga-laga
berikutnya,” ujarnya.
Dia mengaku, dengan satu kekalahan yang diterima skuad berjuluk
Laskar Mahesa Jenar tidak bisa dijadikan parameter, bahwa PSIS tidak
bagus. “Kompetisi masih panjang dan kami yakni akan mampu bermain lebih
bagus, evaluasi akan dilakukan untuk menyongsong laga
berikutnya,”tandasnya