Petar Segrt, Pelatih PSM Makassar. Foto : IPL/arif ariadi
Petar Segrt tampaknya sangat bangga dengan kumpulan para pemain muda di
timnya. Ia pun memuji beberapa pemain yang dianggap punya sumbangsih
besar bagi tim maupun Timnas Indonesia. Menghadapi kompetisi Indonesian
Premier League (IPL) 2013, Petar memang berusaha menyiapkan diri sebaik
mungkin.
“Kami sudah memulai latihan penuh sejak Desember 2012 lalu,” ungkap
Petar. Seiring dengan berjalannya waktu, memang ada beberapa masalah
kecil yang dihadapi tim. Salah satunya adalah M Rahmat Syamsuddin Leo
yang terkena cedera usai memperkuat timnas dan beberapa pemain lainnya.
“Tapi saya kira itu tidak menjadi masalah. Dia sekarang masih dalam
tahap penyembuhan. Memang untuk pertandingan di awal-awal dia tidak bisa
main,” jelas Petar.
Untuk mengetahui sejauh mana persiapan PSM Makassar dalam mengarungi
kompetisi mendatang, berikut wawancara dengan pelatih asal Kroasia
kelahiran 8 Mei 1966 di Kantor LPIS di Jakarta.
Anda sudah melatih PSM Makassar selama dua musim ini, ada perbedaan yang Anda rasakan?
Banyak perbedaan besar yang terjadi di tim. Para pemainnya pun juga
berbeda. Saat ini kami punya striker muda berperforma bagus, Rahmat
Syamsuddin. Dia juga striker tangguh dan bertalenta tinggi.
Yang kedua adalah hampir semuanya saat ini dihuni para pemain muda.
Seperti Rasyid Bakri yang masih muda baru berusia 22 tahun. Meski muda
dia sudah beberapa kali mengecap pengalaman internasional. Kurniawan
Karman juga mempunyai langkah besar di tim ini. Mereka ini merupakan
beberapa pemain hebat kami. Kurniawan juga pemain muda dan defender yang
bagus. Sekarang banyak pilihan bagi saya untuk memainkan mereka. Saat
ini kami mempunyai banyak pemain stopper. Selain itu, Deny
Marcel tetap menjadi pilihan kami untuk penjaga gawang. Di musim ini
saya berusaha untuk menjaga stabilitas dalam tubuh tim.
Bagaimana dengan manajemennya?
Di manajemen, kami juga banyak mendapat dorongan dari Sadikin Aksa
(ketua umum PSM Makassar). Dia memberikan banyak harapan dan cita-cita
kepada kami. Dia juga ingin membangun akademi sepakbola di Makassar dan
banyak hal lainnya untuk pengembangan sepakbola di sini. Saya kira ini
akan sangat mungkin terjadi.
Untuk saat ini apakah sudah cukup dengan pemain yang ada atau menambah lagi?
Saat ini kami punya 31 pemain. Saya cukup puas dengan mereka. Tapi
dalam latihan yang ada sekitar 26-28 pemain. Kenapa saya masukkan 31
pemain karena sebagian ada yang berasal dari klub junior. Mereka adalah
pemain muda. Saya biarkan saja untuk mengikuti latihan dan saya harap
mereka bisa berkembang dengan tim.
Anda ingat, banyak pemain kami yang ikut tim nasional. Itulah alasan kami membentuk big skuad.
Dan tugas saya adalah melatih mereka menuju level tertinggi. Kalau
dilihat di musim lalu, saat lawan Bontang FC dan Persibo, 12 pemain kami
dipanggil timnas. Kami banyak membantu timnas di musim lalu dan ini
bukan hanya dari Semen Padang atau Persebaya saja. Dengan banyak pemain
kami punya stok yang memadai untuk kompetisi.
Soal pemain asing, saat ini PSM Makassar sudah punya tiga orang, apa sudah cukup?
Kami memang sedang mencari pemain asing lagi untuk penjaga gawang. PSM
musim lalu hanya ada dua pemain asing, yakni Kwon Jun dan Ilja
Spasojevic. Saat ini satu pemain Asia yang kami butuhkan. Namun ada
masalah besar karena sulitnya mendapatkan pemain seperti ini karena
penawaran yang begitu tinggi. PSM Makassar saat ini memang menerapkan
anggaran yang ketat, bukan seperti Arema, Persebaya, maupun klub-klub
lain.
Anda rupanya sangat kesengsem dengan Deniss Romanovs?
Ya, saya memang sangat tertarik dengan dia tapi saya dengar Pro Duta FC
sudah mengambilnya. Saya lihat Pro Duta dan Persepar Palangkaraya
adalah tim-tim yang sangat kuat meski baru masuk di IPL.
Kembali soal Romanovs, dia memang memberikan penawaran cukup tinggi.
Saya kira memang sesuai dengan performanya. Menurut saya, dia adalah
penjaga gawang terbaik selama kompetisi IPL musim lalu. Dia the best dan tak terbantahkan. Arema sebenarnya sangat beruntung memiliki penjaga gawang seperti ini.
Bagaimana soal kompetisi mendatang?
Dalam beberapa hal memang ada yang perlu dipertanyakan. Pasalnya, PSM
Makassar ada beberapa pekan tidak bertanding karena jadwal berbenturan
dengan jadwal pertandingan internasional atau uji coba. Tapi untuk libur
selama bulan Ramadhan memang bisa saya terima.
Yang kedua, saya lihat Bontang FC dalam seminggu dia harus maih di luar
tiga kali. Ini terlalu banyak dan berisiko bagi pemain dan kebugaran.
Selain itu, mereka juga harus keluar uang banyak karena melakukan
perjalanan ke beberapa daerah yang berbeda.
Tapi saya katakan kepada para pemain, kita harus mengikuti keputusan
terbaik. Saya memang agak kurang suka. Hanya saja saya berharap ke depan
ada perubahan yang lebih baik. Saya sendiri tidak tahu ada klub-klub
lain punya pilihan jadwal yang lebih baik.(*)