Pelatih
kepala Persela Lamongan Gomes de Oliviera menyatakan kondisi lapangan
becek dan licin menjadi penyebab kegagalan timnya meraih angka penuh.
"Saya akui lapangan lapangan becek dan licin membuat permainan anak-anak tidak optimal. Sehingga, ditahan 1-1 oleh Persisam," katanya kepada wartawan, Sabtu (2/03/2013).
Menurut pelatih asal Brasil itu, kendati hanya meraup hasil imbang 1-1, dirinya tetap bangga dengan anak asuhnya meski ditarget harus menang melawan Persisam.
"Saya tetap salut dengan perjuangan keras anak-anak untuk mencari kemenangan di kandang sendiri," paparnya.
Diakui Gomes, dirinya juga menyesalkan anak asuhnya kurang siap dalam mengantisipasi bola mati. Pasalnya, gol balasan Persisam lahir berawal dari bola tendangan bebas.
"Sebelum pertandingan saya sudah mengingat kepada pemain agar tidak lengah terhadap bola mati. Tapi bagaimana pun, tim lawan sangat bagus sebab mereka saat ini berada di papan atas," tandasnya.
Saat ditanya, Persela gagal memanfaatkan moment akibat Persisam bermain dengan 10 pemain. Dijelaskan Gomes, kondisi lapangan yang tidak mendukung. Sebab, biasanya Persela main dengan bola pendek merapat. Kali banyak mengandalkan long passing maupun crossing.
"Dengan kondisi lapangan becek dan licin sangat berat dan mau tidak mau pemain saya mengandalkan umpan long passing," ungkapnya.
