Pelita Bandung Raya akan mengubah pola permainan memasuki pertengahan
putaran pertama Indonesia Super League (ISL) musim ini. Perubahan itu
untuk mengimbangi target yang dicanangkan manajemen klub, agar The Boys
Are Back mampu finish di papan tengah klasemen.
Di awal musim, Pelita Bandung Raya (PBR) tampak sekuat tenaga
memperbanyak penguasaan bola di lini depan. Kurangnya pasokan dari
gelandang kepada striker Gaston Castano berkali-kali menjadi bahan
evaluasi. Pelatih Simon McMenemy pun terus mempraktikkan simulasi umpan
silang, umpan lambung, dan terobosan dalam beberapa latihan anak
asuhnya.
Namun, tingginya nafsu menyerang di tengah minim pemain
berpengalaman, justru berkali-kali membuat The Boys Are Back celaka.
Saat berniat membobol gawang lawan terlebih dahulu, mereka justru
kemasukan di awal-awal pertandingan. Tercatat, saat PBR berlaga di
kandang Mitra Kutai Kartanegara, Persisam Putra Samarinda, Sriwijaya Fc,
dan Arema Malang, mereka selalu kebobolan di sepuluh menit pertama.
Skema yang sedikit berbeda siap ditampilkan PBR di beberapa laga ke
depan. Ambisi untuk menyerang sekuat tenaga dikurangi. Kini, Nemanja
Obric dkk lebih berminat untuk mengamankan gawang sendiri terlebih
dahulu, untuk melancarkan serangan begitu mereka mendapatkan celah.
Formasi yang digunakan pun mengalami perubahan. Jika sebelumnya
Pelatih Simon McMenemy lebih sering menggunakan pola 4-2-3-1, kini
susunan yang dipakai adalah 4-4-1-1. Satu posisi ujung tombak tetap
dipercayakan pada striker paling senior, Gaston Castano. Sedangkan satu
sosok yang menopangnya dipercayakan pada Eka Ramdani.
Posisi Eka yang dimajukan hingga lebih menyerupai second striker,
merupakan hasil dari evaluasi tim pelatih. Barisan gelandang bertahan
PBR dianggap tampil cukup cemerlang selama ini. Sektor jangkar yang
secara bergantian dihuni Rizky Pellu, Munadi, Nemanja Obric, dan Dane
Milovanovic ini mampu menjadi bendungan awal serangan lawan. Sehingga
Eka diputuskan untuk lebih berkonsentrasi menopang pergerakan Gaston.
“Ya, kami memutuskan untuk mengubah taktik ke 4-4-1-1. Sebenarnya tim
pelatih sudah beberapa kali mencoba strategi ini di beberapa
pertandingan yang lalu, sampai akhirnya sekarang kami putuskan untuk
menggunakan strategi ini sepenuhnya,” ujar Direktur Teknik PBR Daniel
Darko Janackovic.
Meski demikian, Darko membantah jika nantinya PBR akan memeragakan
negatif football. The Boys Are Back, kata Darko, tetap melakukan
serangan-serangan melalui pemain sayap, umpan silang, maupun bola-bola
pendek dengan kecepatan tinggi. Menurutnya, potensi gelandang serang dan
penain depan PBR sangat menjanjikan, dan itu harus diberdayakan untuk
meraih kemenangan.
“Bukan berarti kami akan main bertahan. Hanya saja, dengan pola yang
baru ini, lini pertahanan dimungkinkan semakin kuat, dan dituntut untuk
main lebih berhati-hati,” tutur mantan Pelatih Persib Bandung itu. (bolaindo)