Buntut kekalahan Persegres Gresik 3-4 atas Sriwijaya FC Palembang di
ajang Indonesia Super League (ISL) di Stadion Petrokimia Gresik, Jumat
(1/03/2013) membuat ratusan supporter Ultrasmania menuntut, Kristiono
Tjahjono Soesanto (Anton) yang duduk menjadi kuasa penuh di manajemen PT
Persegres Jaka Samudra dituntut mundur.
Sambil membawa spanduk yang bertuliskan 'Ada apa dengan manajemen Persegres serta 'Turunkan Bang Anton Sekarang'. Supporter Ultrasmania sempat menutup akses pintu keluar pemain dan wartawan yang ada di Stadion Petrokimia Gresik.
Ratusan supporter Ultrasmania dengan seragam khasnya warna kuning meminta pertanggungjawaban Anton pasca dipecatnya pelatih Suharno 1 hari menjelang melawan Sriwijaya FC.
Bahkan beberapa supporter berteriak agar Anton segera mundur secepatnya. Pasalnya, pendiri LSM 'Gresik Care' itu dianggap supporter sebagai biang keladi kekisruhan manajemen Persegres.
Karena yang dituntut mundur tidak menemui supporter. Sebagai gantinya Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto didaulat untuk meredam kekecewaan supporter.
Dalam pidatonya di tengah kerumunan supporter. Orang nomor satu di Gresik ini berjanji akan menyampaikan aspirasi supporter ke manajemen.
"Perkara menurunkan saudara Anton bukan kewenangan saya. Sebab, sebagai pejabat tidak diperbolehkan mengurusi klub sepak bola. Tapi, saya berjanji aspirasi supporter segera disampaikan ke CEO PT Persegres Jaka Samudra," ujarnya, Jumat (1/03/2013).
Diakui Sambari, terkait dengan keinginan supporter sebetulnya dirinya tidak membeda-bedakan klub Persegres baik itu berlaga di kompetisi divisi utama musim lalu. Atau sebaliknya yang berlaga di ISL. Pasalnya, berjalan tidaknya sepak bola tergantung kerjasama dengan manajemen.
"Kami sudah memenuhi keinginan supporter agar Persegres bisa berpretasi lebih baik. Sebagai bentuk konkretnya ada 5 pemain asing yang dikontrak dengan total harga Rp 7,5 miliar. Karena itu, minta dukungan dan motivasi dari supporter," tandasnya.
Tidak hanya itu lanjut Sambari, manajemen Persegres sudah melakukan persiapan lebih awal menjelang kompetisi ISL bergulir. Bahkan, pihaknya juga melakukan kontrak lebih awal agar prestasi Persegres bisa moncer mengarungi kompetisi.
"Saya berjanji akan melobi ke pimpinan manajemen Persegres soal aspirasi ini. Tapi, tolong kami diberi waktu," ungkapnya.
Mendengar janji dari Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Ratusan supporter yang semula menutup akses pintu keluar. Akhirnya membubarkan diri secara tertib kendati tetap mendapatkan pengawalan dari petugas kepolisian.
Sambil membawa spanduk yang bertuliskan 'Ada apa dengan manajemen Persegres serta 'Turunkan Bang Anton Sekarang'. Supporter Ultrasmania sempat menutup akses pintu keluar pemain dan wartawan yang ada di Stadion Petrokimia Gresik.
Ratusan supporter Ultrasmania dengan seragam khasnya warna kuning meminta pertanggungjawaban Anton pasca dipecatnya pelatih Suharno 1 hari menjelang melawan Sriwijaya FC.
Bahkan beberapa supporter berteriak agar Anton segera mundur secepatnya. Pasalnya, pendiri LSM 'Gresik Care' itu dianggap supporter sebagai biang keladi kekisruhan manajemen Persegres.
Karena yang dituntut mundur tidak menemui supporter. Sebagai gantinya Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto didaulat untuk meredam kekecewaan supporter.
Dalam pidatonya di tengah kerumunan supporter. Orang nomor satu di Gresik ini berjanji akan menyampaikan aspirasi supporter ke manajemen.
"Perkara menurunkan saudara Anton bukan kewenangan saya. Sebab, sebagai pejabat tidak diperbolehkan mengurusi klub sepak bola. Tapi, saya berjanji aspirasi supporter segera disampaikan ke CEO PT Persegres Jaka Samudra," ujarnya, Jumat (1/03/2013).
Diakui Sambari, terkait dengan keinginan supporter sebetulnya dirinya tidak membeda-bedakan klub Persegres baik itu berlaga di kompetisi divisi utama musim lalu. Atau sebaliknya yang berlaga di ISL. Pasalnya, berjalan tidaknya sepak bola tergantung kerjasama dengan manajemen.
"Kami sudah memenuhi keinginan supporter agar Persegres bisa berpretasi lebih baik. Sebagai bentuk konkretnya ada 5 pemain asing yang dikontrak dengan total harga Rp 7,5 miliar. Karena itu, minta dukungan dan motivasi dari supporter," tandasnya.
Tidak hanya itu lanjut Sambari, manajemen Persegres sudah melakukan persiapan lebih awal menjelang kompetisi ISL bergulir. Bahkan, pihaknya juga melakukan kontrak lebih awal agar prestasi Persegres bisa moncer mengarungi kompetisi.
"Saya berjanji akan melobi ke pimpinan manajemen Persegres soal aspirasi ini. Tapi, tolong kami diberi waktu," ungkapnya.
Mendengar janji dari Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Ratusan supporter yang semula menutup akses pintu keluar. Akhirnya membubarkan diri secara tertib kendati tetap mendapatkan pengawalan dari petugas kepolisian.