Benny Dollo, juru taktik Persija Jakarta, yakin timnya tidak akan
degradasi dari kompetisi Indonesia Super League (ISL). Bendol, sapaan
akrab Benny Dollo, menilai, berani menukangi Persija yang tengah
terseok-seok, menjadi tantangan bagi seorang pelatih.
Sama-sama diketahui, jika awan hitam belum juga meninggalkan Persija. Sampai pertandingan ke- 14 yang telah dilalui, Macan Kemayoran, julukan Persija, belum mampu terbebas dari zona merah. Malahan saat ini, jadi kali kedua bagi Persija terdampar di dasar klasemen sementara ISL.
Enam kali tumbang secara beruntun, jadi fakta menyedihkan yang harus
diterima para pendukung setia klub berkostum orange tersebut. Sedangkan
jika ditotal secara keseluruhan dalam 14 laga yang sudah dilalui,
Persija tercatat 10 kali tumbang, dua kali imbang, dan baru dua kali
mampu meraup angka penuh.
Dengan fakta tersebut, Persija pun kembali menduduki dasar klasemen
sementara ISL. Delapan angka yang baru bisa dikumpulkan Macan Kemayoran,
membuat Persija berganti posisi dengan Persidafon Dafonsoro. Klub asal
Papua yang juga baru mengoleksi delapan poin, namun unggul dalam jumlah
kemasukan gol.
Melihat beban berat yang ada dipundak Bendol, pelatih asal Manado ini
mengaku tetap optimis jika Persija tidak akan sampai terdegradasi.
Dibalik keoptimisannya, Bendol berharap ada perubahan yang bisa
ditawarkan manajemen Persija pada putaran kedua ISL nanti.
”Saya masih optimis. Karena memang sampai saat ini, kami juga terus
berusaha maksimal dan terus berbicara dengan pak Ferry Paulus (ketua
umum Pertsija). Bagaimana kedepannya. Dan diputaran kedua akan seperti
apa,” ungkap Bendol, saat dihubungi wartawan.
”Kalau hal itu tidak dilakukan, tentu akan menyulitkan kami. Karena
memang dalam posisi mentalitas yang sedang menurun seperti saat ini,
adanya pemain-pemain baru tentu saja akan membantu tim keluar dari
kemelut yang ada saat ini,” sambung mantan pelatih tim nasional (timnas)
Indonesia tersebut.
Bendol memang dikenal sebagai pelatih syarat akan pengalaman. Bukan
tidak mungkin, hal itu yang menjadi salah satu faktor utama manajemen
Persija menunjuk Bendol untuk menggantikan Iwan Setiawan yang memutuskan
mundur. Selain itu Bendol juga sempat menukangi Persija pada periode
2009-2010.
Bendol sendiri sebelum ditunjuk sebagai arsitek Persija, berhasil
mengantar Mitra Kukar dari Divisi Utama untuk lolos ke ISL pada musim
2010-2011. Dan pelatih asal Manado, 62 tahun silam tersebut, juga yang
dianggap sebagai pelatih yang membuat pondasi awal kekuatan Naga Mekes,
julukan Mitra Kukar, sampai bisa seperti saat ini.
”Saya pikir sudah biasa dengan kondisi seperti ini. Orang banyak
mengatakan, kenapa Benny Dollo mau mengambil risiko dengan kondisi
Persija sekarang. Bagi pelatih, hal seperti adalah tantangan. Dan kami
harus bisa membuat tim ini lepas dari jurang degradasi. Itu yang utama
dan menjadi suatu keberhasilan,” paparnya.
”Kami terus berpikir positif karena anak-anak sudah cukup berjuang.
Kami pun berpikir, tidak bisa terlalu berputus asa dengan kondisi
seperti ini. Karena posisi kami juga tidak terlalu jauh dengan
pemain-pemain yang ada di tim yang lain. Itu menjadi satu keyakinan,
jika kami harus berjuang maksimal agar tim ini tidak degradasi,” tutup
Bendol.