Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Kamis, 25 April 2013

Persiba Bantul Pesta Gol ke Gawang Persema

By
Updated : Kamis, 25 April 2013 23.25.00
Persiba tampil dominan ketika menjamu Persema di Stadion Sultan Agung, Bantul, Kamis (25/4). Tuan rumah unggul lima gol tanpa balas. Pesta gol Persiba dibuka menit ke-22 oleh Ezequiel Gonzales, disusul Eduardo Bizzaro menit 41 dari titi putih, dan Oktavianus menit 74. Dua gol lainnya diborong striker asing Roberto Kwateh pada menit 77 dan 80.

Persiba sejak awal memang berniat menerapkan strategi menyerang. I Made Wirahadi dan Ugiek Sugiyanto jadi andalan utama untuk menjebol gawang lawan. Duet maut itu disokong Slamet Nurcahyo, Johan Manaji, Arwin Rabda dan Ezequiel Gonzales yang mengisi lini tengah.

Tekanan tuan rumah membuahkan hasil di menit 16. Berawal dari tendangan bebas Slamet Nurcahyo, bola pun diteruskan Ezequiel Gonzales dengan sempurna ke gawang Persema yang dijaga Ruhanda Mardiansyah. Gol kedua lahir akibat pelanggaran keras terhadap Slamet Nurcahyo di kotak haram Persema.

Wasit menunjuk titik putih dan Eduardo Bizzaro mengubah skor jadi 2-0. Masuk babak kedua, Persiba berusaha meningkatkan daya gedornya dengan memasukkan Roberto Kwateh. Penyerang asal Liberia itu menggantikan Ugiek Sugiyanto yang mulai menurun kecepatannya.

Beberapa menit kemudian giliran Slamet Nurcahyo yang ditarik untuk digantikan Oktavianus. Kepercayaan itu dijawab Oktavianus dengan golnya di menit 74. Seakan belum puas Persiba tidak mengendurkan serangan. Kali ini giliran Roberto Kwateh yang unjuk gigi.

Setelah gagal membuat gol meski sudah berhasil melewati kiper Persema, Kwateh membayar utangnya di menit 77. Tiga menit kemudian dia mencetak gol kelima Persiba. Di masa injury time Persema mempunyai kesempatan untuk memperkecil ketertinggalan lewat titik putih. Sayang algojo Persema gagal menjalankan tugasnya.

Asisten pelatih Persiba Albert Rudiana usai laga mengatakan kunci kemenangan timnya tak lepas dari strategi menyerang yang dijabarkan apik oleh Ezequiel Gonzales dan kawan-kawan. "Kita siapkan striker tajam dan gelandang yang punya naluri menyerang. Di babak kedua kita malah pakai tiga striker. Bersyukur anak-anak mampu menjalankan instruksi dengan baik," kata Albert.

Diakuinya, kekuatan Persema sekarang berbeda dengan dulu. Tim asal Kota Malang itu tidak diperkuat legiun asing, bahkan mayoritas pemainnya berusia muda. "Mereka banyak memakai pemain muda yang jam terbangnya masih minim. Sementara pemain kita rata-rata sudah berpengalaman," lanjutnya. Karena itulah Persiba main lebih tenang dan bola melancar mulus dari kaki ke kaki.

"Seharusnya tadi kita bisa cetak tujuh atau delapan gol. Ada beberapa peluang emas yang terbuang, misalnya tembakan Johan Manaji yang membentur tiang," tutupnya. Di lain pihak, Pelatih Persema Rudi Hariantoko mengaku para pemainnya masih kecapekan setelah menempuh perjalanan darat dari Malang. Kedatangan Agung Dwi Jaksono dan kawan-kawan ke Bantul terlambat karena sempat antre solar di tengah perjalanan.

"Itu yang membuat mereka capek. Apalagi ada beberapa pemain yang belum fit betul setelah pertandingan lawan Persija tapi sore ini saya paksakan main. Ternyata di lapangan hasilnya kurang maksimal, Persiba memang lebih bagus," papar Rudi. Faktor minimnya jam terbang mayoritas pemain Persema juga jadi problem tersendiri. (Sumarlin)

Berita Terkait

Comment