Nasib Persija Jakarta yang tampil di kompetisi Indonesia Premier
League (IPL) ditentukan pekan ini. Jika tidak memungkinkan dan tidak
lagi digubris protesnya, mereka hampir pasti membubarkan diri.
“Kami tunggu rapat pemegang saham di minggu ini. Kalau pemegang saham
angkat tangan, kami bsia bubar,” kata CEO Persija IPL, Bambang Sucipto.
Dia meminta kejelasan bagaimana langkah dari PT Liga Prima Indonesia
Sportindo (LPIS), pengelola IPL, terkait kondisi ini. Dia merasa tak
lagi bersemangat dengan hasil kongres luar biasa (KLB) PSSI pda 17 Maret
lalu.
Karena itu, dia meminta kepada LPIS untuk sementara memundurkan
jadwal terlebih dahulu. sembari menunggu hasil protes dari perwakilan
klub IPL dan Divisi Utama LPIS terkait konsep unifikasi liga yang
menurutnya tidak fair.
Nah, karena kondisi keuangan yang sulit dan belum jelasnya masa depan
Persija IPL, Bacip, sapaan Bambang Sucipto, untuk sementara meliburkan
pemain dan pelatihnya.
“Saya istirahatkan dulu, mereka sudah tidak di mes, sudah pulang ke kampung masing-masing,” ucapnya.
Namun, Bacip menegaskan bahwa kewajiban klub sudah diserahkan kepada
pemain. Sebelum dipulangkan, pemain sudah diberi gaji dan uang lainnya
yang diperhitungkan berdasarkan waktu mereka memperkuat tim.
Untuk sisa gaji sampai akhir musim, Bacip belum bisa memastikan.
Jika memang dibuabrkan, lanjut dia, maka sisa gaji bisa tidak dibayarkan
sampai akhir musim karena masuk dalam kondisi force majeur, atau
kejadian tak terduga.
Menanggapi kondis ini, CEO PT LPIS Widjajanto yang dikonfirmasi
memaparkan jiak pihaknya masih menunggu pemegang saham yang mempelajari
kondisi ini. Karena itu, sampai saat ini dia masih menunggu.
“Kami harus menunggud an menghormati mereka yang sudah berjuang 1,5
tahun di IPL. Kalau akhirnya tidak ikut kompetisi, silahkan federasi
yang merespon,” ucapnya singkat.
Terkait klub yang tidak menggelar pertandingan, Widja memastikan
bahwa Persija sesuai regulasi sudah dipastikan WO dan dinyatakan kalah
0-3 dari Pro Duta. Dia telah menghubungi bdiang kompetisi untuk
memastikan itu. hal yang sama juga diterima oleh Persepar Palangkaraya
yang tidak datang saat melawan Bontang FC sehingga kalah 0-3.